Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski rencana akuisisi PT Axis Telecom oleh PT XL Axiata Tbk belum final, Axis ingin merestrukturisasi sewa menara telekomunikasi ke para pebisnis menara telekomunikasi. Langkah ini untuk menyelaraskan integrasi bisnis antara Axis dan XL.
Anita Avianty, Head of Corporate Communication Axis menuturkan, saat ini Axis tengah mengadakan restrukturisasi sewa dengan para penyedia menara. "Kami mengharapkan penawaran restrukturisasi sewa dengan para penyedia menara menjadi solusi untuk mempertimbangkan hubungan bisnis jangka panjang," katanya, akhir pekan lalu.
Meski proses akuisisi itu belum final, Axis berharap pihak XL perlu hadir dalam proses perundingan ini. "Namun, dalam perundingan, tetap kami yang pimpin," jelasnya.
Sebaliknya, Vice President Corporate Communication XL Axiata Turina Farouk, menyatakan XL tidak mengambil tanggung jawab Axis sebagai penyedia menara. "Yang negosiasi dari pihak Axis. Sebab, kontrak menara antara Axis dengan mereka, bukan dengan XL," timpalnya.
Sedangkan perusahaan penyewaan menara PT Komet Konsorsium dan PT Ida Lombok setuju dengan tawaran restrukturisasi dari Axis.
Tagor H. Sihombing, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengembang Menara Telekomunikasi Indonesia (Asprintel) menyatakan, restrukturisasi diambil dengan mempertimbangkan hubungan bisnis jangka panjang Axis dan XL di kemudian hari.
Tagor yang juga eksekutif di Komet menyatakan, pihaknya sepakat karena pasar Axis dan XL ke depan sangat besar. Setelah merger dengan XL, Axis bakal menjelma menjadi operator nomor dua di Indonesia yang mempunyai 65 juta pelanggan. "Kami pertimbangkan bahwa Axis dan XL adalah mitra bisnis kami. Dengan XL sendiri, kami sudah bekerja sama sewa menara sekitar lima tahun," kata Tagor.
Sedangkan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengaku sulit melaksanakan renegosiasi. Pasalnya, harga sewa sudah menghitung investasi menara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News