Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Azana Hotel and Resort berencana mengoperasikan 10 hotel kabin atau kapsul pada tahun 2018-2019 setelah berhasil mengoperasikan empat hotel kapsul tahun lalu.
Dicky Sumarsono, Chief Executive Officer Azana Hotel and Resort Management mengatakan akan mengoperasikan 10 hotel kapsul di tahun 2018-2019 yang rencananya akan dikembangkan hingga tahun 2022 menjadi 60 hotel kapsul.
"Saat ini hotel kabin yang kita punya ada empat dan tahun ini rencana buka 10 hotel kabin yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan dan rencananya akan hadir di kota Yogyakarta, Solo, Makassar, Jakarta, Malang, Manado, Surabaya, Madiun, dan Bogor" ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/6).
Menurutnya, satu hotel kapsul akan terdiri dari 25-40 kamar dan besar biaya yang digunakan untuk pembuatan satu kamar sebesar Rp 116 juta-Rp 124 juta.
"Untuk pendanaan proyek ini 60% dari perbankan dengan sistem kredit investasi selama 10 tahun dan 40% dari biaya internal" ujarnya.
Selain itu, tambah Dicky secara keseluruhan hingga Juli 2018 Azana telah mengoperasikan sebanyak 34 hotel dan hingga akhir tahun diharapkan dapat mengoperasikan 50 hotel.
"Kami sudah punya 34 hotel yang terdiri dari empat hotel bintang 4, enam Boutique Hotel, empat kabin hotel atau kapsul, 10 hotel bintang 3 dan 10 hotel budget dan targetnya hingga akhir tahun bisa menambah 16 hotel lagi" ujarnya.
Untuk itu, kata Dicky selain akan mengembangkan hotel kapsul, manajemen juga berencana enam Boutique hotel dan hotel budget.
"Jadi fokus kami tahun ini tidak pada hotel kapsul saja namun tetap fokus ke thematic smart hotel dan boutique hotel," tuturnya.
Sementara okupansi, lanjut Dicky secara keseluruhan dan secara year to date atau rata-rata tiap harinya mengalami peningkatan sebesar 15% dari tahun lalu terutama untuk daerah Karawang yang mencapai 100%.
"Rata okupansi Azana Hotel tergantung daerah. Kalau di daerah Jawa Timur rata-rata okupansi 80%-95%, di Yogyakarta sekitar 70%-80%, Solo 65%, Jayapura 95%, dan Sumatra 67%-75%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News