kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahan baku rayon bertambah, Kemenperin yakin industri TPT akan menggeliat


Minggu, 23 Februari 2020 / 12:10 WIB
Bahan baku rayon bertambah, Kemenperin yakin industri TPT akan menggeliat
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo mengibarkan bendera saat melepas keberangkatan truk kontainer berisi serat rayon untuk diekspor ke Turki sebanyak 10.190 ton, di pabrik Asia Pacific Rayon (APR), Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (21/2/2020). APR memproduksi serat rayo


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

Selain peresmian operasional fasilitas baru APR, Presiden Jokowi melakukan pelepasan kontainer berisi serat rayon untuk diekspor ke Turki sebanyak 10.190 ton serta pengiriman ke Jawa Tengah sebesar 12.000 ton. Negara tujuan ekspor selanjutnya, antara lain ke Pakistan, Bangladesh, Vietnam, hingga negara-negara Eropa.

Kementerian Perindustrian mencatat, melalui investasi APR dan PT Rayon Utama Makmur, kapasitas industri rayon nasional saat ini menjadi 857 ribu ton per tahun, naik dibanding tahun 2018 sebesar 536 ribu ton per tahun. Bahkan, dari investasi kedua perusahaan tersebut, berpotensi mendongkrak ekspor hingga US$ 131 juta per tahun.

Baca Juga: Jokowi apresiasi kapasitas penyemaian bibit terbesar di dunia milik APR

Menperin optimistis, dengan penguatan struktur industri di dalam negeri mulai dari sektor hulu sampai hilir, akan bisa meningkatkan daya saing nasional sehingga menghasilkan produk yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional. Namun demikian, agar semakin menghasilkan produk yang kompetitif di kancah global, diperlukan pembaruan teknologi manufaktur yang modern.

“Oleh karena itu, kami juga akan melakukan pemberdayaan kepada sektor hilir, terutama industri tekstil dan garmen. Nantinya, kami akan kaji regulasi agar mereka bisa mendapatkan dengan mudah program peremajaan mesin,” ungkap Menperin. Hal ini sesuai dengan implementasi program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0

Merujuk data Kemenperin, laju pertumbuhan industri TPT terus meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2019, industri TPT tumbuh sebesar 15,35% atau naik signifikan dibanding tahun 2018 (tumbuh 8,73%) dan tahun 2017 (3,83%). Pertumbuhan ini didukung tingginya produksi pakaian jadi di sentra industri TPT.  

Dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, industri TPT merupakan satu dari lima sektor yang mendapat prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. Aspirasi yang akan diwujudkan dalam peta jalan tersebut adalah menjadikan produsen tekstil dan pakaian jadi nasional masuk jajaran lima besar dunia pada tahun 2030.

Baca Juga: Jokowi optimistis pengembangan bahan baku lokal bisa tekan defisit neraca dagang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×