kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.638   5,00   0,03%
  • IDX 8.099   27,96   0,35%
  • KOMPAS100 1.117   2,59   0,23%
  • LQ45 786   2,49   0,32%
  • ISSI 285   0,40   0,14%
  • IDX30 413   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 469   2,27   0,49%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 134   0,81   0,61%
  • IDXQ30 130   0,42   0,32%

Bahlil Buka Suara Soal Vivo dan BP-AKR Batal Beli BBM Pertamina


Jumat, 03 Oktober 2025 / 07:13 WIB
Bahlil Buka Suara Soal Vivo dan BP-AKR Batal Beli BBM Pertamina
ILUSTRASI. Pekerja SPBU tenaga alih daya PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS).


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara terkait batalnya Vivo dan Aneka Petroindo Raya (APR) yang merupakan joint venture antara BP dan AKR Corporindo Tbk, membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.

Menurut Bahlil, urusan tersebut sepenuhnya merupakan ranah bisnis antarperusahaan.

Baca Juga: Batal Diserap SPBU Swasta, Pertamina Tenggak Sendiri BBM Pasokan Impor

“B2B-nya lagi dikomunikasikan. Saya sudah katakan bahwa B2B-nya itu kolaborasi antara swasta dengan swasta. Ya, masih berjalan ya,” kata Bahlil ditemui di Kantor BPH Migas, Kamis (2/10).

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga menyiapkan pasokan 100.000 barel untuk SPBU swasta. Namun, kesepakatan yang sempat tercapai urung dilanjutkan.

Vivo yang mulanya sepakat membeli 40.000 barel base fuel pada 26 September 2025, tiba-tiba membatalkan kontrak.

Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar menjelaskan, pembatalan tersebut bukan karena kualitas produk, melainkan faktor kandungan. Hasil uji laboratorium pada kargo MT Sakura (100.000 barel RON 92) menunjukkan adanya etanol sebesar 3,5%.

Baca Juga: Kementerian ESDM Rancang Skema Baru Pengadaan BBM untuk SPBU Swasta

Kandungan ini masih aman sesuai ketentuan pemerintah yang memperbolehkan hingga 20%, namun tidak sesuai dengan spesifikasi produk Vivo maupun BP-AKR.

Sementara itu, Shell mundur dari rencana pembelian karena alasan internal birokrasi. Meski demikian, peluang kerja sama masih terbuka.

Achmad menegaskan, SPBU swasta tetap bisa membeli BBM dari Pertamina pada pengiriman berikutnya, asalkan spesifikasi pasokan sesuai dengan kebutuhan masing-masing jaringan. 

Selanjutnya: Simak Strategi Cerdas Melindungi Keuangan dari Risiko Bencana Alam

Menarik Dibaca: Simak Strategi Cerdas Melindungi Keuangan dari Risiko Bencana Alam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×