kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Bahlil Sebut RI Butuh US$ 618 Miliar untuk Proyek Hilirisasi Hingga 2040


Selasa, 03 Juni 2025 / 13:33 WIB
Bahlil Sebut RI Butuh US$ 618 Miliar untuk Proyek Hilirisasi Hingga 2040
ILUSTRASI. Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia membutuhkan investasi jumbo untuk mendorong program hilirisasi nasional lintas sektor hingga tahun 2040.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia membutuhkan investasi jumbo untuk mendorong program hilirisasi nasional lintas sektor hingga tahun 2040.

Menurut Bahlil, kebutuhan investasi untuk pembangunan ekosistem hilirisasi dari hulu ke hilir diperkirakan mencapai US$ 618 miliar atau setara Rp 10.045 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.250 per dolar AS.

"Di bidang hilirisasi, kita sudah mengagendakan sampai dengan 2040, kita membutuhkan kurang lebih sekitar US$ 618 miliar. Ini data dari Pak Nurul, Deputi di Kementerian Investasi waktu saya masih menjabat di sana sebagai Kepala BKPM," kata Bahlil di Jakarta, Selasa (3/6).

Baca Juga: Diskon Tarif Listrik Batal, Bahlil: Saya Tidak Tahu

Bahlil menjelaskan bahwa kebutuhan investasi tersebut mencakup sektor yang sangat luas, tak terbatas pada minyak dan gas (migas) maupun mineral dan batubara (minerba). Pemerintah juga mendorong hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, hingga perikanan.

"US$ 618 miliar ini kita bangun hilirisasi dari semua aspek. Tidak hanya pada aspek oil and gas, tidak hanya pada mineral batu bara, tetapi juga mencakup pertanian, perikanan, dan perkebunan," tegas Bahlill.

Pada tahap pertama, pemerintah akan memulai 21 proyek dengan total investasi sekitar US$ 45 miliar. Meskipun Bahlil belum merinci daftar proyek tersebut, proyek-proyek ini akan fokus pada penguatan hilirisasi industri dan kedaulatan energi nasional.

Baca Juga: Bahlil: Target Presiden Prabowo Produksi 2 Juta Kendaraan Listrik pada 2027-2028

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×