Reporter: Azis Husaini | Editor: Uji Agung Santosa
CILEGON. PT Bakrie Metal Industries (BMI), anak usaha PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,06 triliun. Kenaikan pendapatan Bakrie Metal didapat setelah perusahaan konstruksi besi dan baja di EPC minyak dan gas bumi ini menyelesaikan pesanan mooring tower atau menara tambat dari Mobil Cepu Ltd.
Direktur Utama BNBR Bobby Umar mengatakan, selama ini perusahaannya sudah menjadi pemain di jembatan baja dan menguasai pasar di domestik. Oleh karena itu ke depan perusahaannya akan tetap fokus dalam fabrikasi dan konstruksi untuk EPC di sektor migas.
"Misalnya produk fix platform atau pondasi kaki baja di dasar laut untuk rig pengeboran migas serta fasilitas produksi dan akomodasi eksplotasi migas lepas pantai lain," ucap dia, Jumat (19/9).
Bobby bilang, saat ini pihaknya sudah menyelesaikan mooring tower untuk konstruksi EPC 3 proyek Banyu Urip di Blok Cepu. "Proyek ini dikerjakan anak usaha BMI yakni PT Bakrie Construction di pabriknya di Cilegon," ujarnya. Dengan selesainya proyek ini, maka produk siap dikirim ke proyek Banyu Urip.
Dia menyatakan, baru pertama kali menara tambat diproduksi perusahaan dalam negeri. Selama ini pihaknya lebih banyak menerima pesanan proyek EPC migas sebanyak 70%." Kami juga sudah ekspor produk kami ke Srilangka, Singapura, dan Australia," imbuh dia.
Dia yakin, target pendapatan BMI tahun ini mencapai Rp 1,06 triliun. " Tahun ini kita akan investasi untuk penambahan jetty atau dermaga di pabtik Bakrie Construction di daerah Surumanja, Cilegon dengan nilai Rp 70 miliar-Rp 80 miliar," ungkap dia.
Dengan penambahan jetty itu, Bobby berharap ada meningkatkan produksi dua sampai tiga kali lipat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News