Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) bakal fokus meningkatkan produktivitas kebun di tahun ini dengan peremajaan menggunakan bibit unggul hasil joint-venture Bakrie Sumatera Plantations dan Agricultural Service & Development (ASD) Costa Rica bersertifikat Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Direktur Bakrie Sumatera Plantations Andi W. Setianto mengatakan, UNSP berpandangan kebutuhan produk sawit dan turunannya akan terus bertumbuh. "Faktor pendorong terus bertumbuhnya kebutuhan produk sawit dan turunannya adalah (untuk memenuhi) kebutuhan consumer goods sehari-hari," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/2).
Kendati optimistis industri turunan sawit akan bagus, Andi melihat, produk sawit dan turunannya adalah komoditas yang harganya fluktuatif, mengikuti harga komoditas dunia, UNSP akan lebih fokus pada produktivitas kebun. Alasannya, untuk menjaga biaya per ton produk kebun yang kompetitif dari titik awal.
Baca Juga: Ini alokasi capex Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) untuk tahun 2021
Upaya UNSP untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan peremajaan menggunakan bibit unggul joint-venture BSP (Bakrie Sumatera Plantations) dan ASD (Agricultural Service & Development) Costa Rica bersertifikat Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Melansir berita Kontan.co.id sebelumnya, UNSP menyiapkan belanja modal senilai Rp 360 miliar. sebesar Rp 210 miliar akan ditujukan untuk kebutuhan pabrik, infrastruktur, hingga perizinan usaha. Sisanya, Rp 150 miliar akan dialokasikan untuk penanaman kembali (replanting).
Penggunaan bibit unggul dipercaya dapat meningkatkan produksi tandan buah segar menjadi 40 ton per hektare dan produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebesar 10 ton per hektar. Hal ini tentu bergantung juga dengan kondisi cuaca dan kualitas lahan yang ada.
Selanjutnya: Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) tetap fokus pada penjualan domestik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News