Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Sedangkan di sisi downstream, Andi menyatakan perusahaan akan meningkatkan utilisasi plant oleokimia yang ada. "Rencananya bakal dimaksimalkan dari sebelumnya utilisasi produksi acid baru 75% dan alkohol baru 65% akan menjadi 100% di akhir 2020," jelasnya.
Andi mengungkapkan masih rendahnya utilisasi di tahun ini karena pabrik baru saja aktif beroperasi di Desember 2018 dan masih memerlukan maintanance di beberapa mesin.
Oleh karenanya waktu operasional jadi terbatas. Nantinya di sepanjang 2020, perusahaan akan memaksimalkan waktu operasional sehingga bisa memproduksi 9.000 ton acid per bulan.
Baca Juga: Sebanyak 50 emiten masuk notasi saham khusus BEI, salah satunya Tiga Pilar (AISA)
Setelah utilisasi mampu 100%, Andi berani memproyeksikan kontribusi oleokimia bisa lebih besar lagi di tahun depan yakni 50% secara konsolidasi dari sebelumnya 32%. Adapun sisa 50% nya lagi akan diisi oleh sawit dan produk turunannya.
Andi berharap dengan adanya kontribusi penjualan yang besar dari product mix ini, Bakrie Sumatera tidak perlu lagi tergantung pada fluktuasi harga CPO. "Ke depan perusahaan akan mencari product mix lain dengan margin lebih besar sehingga UNSP ga tergantung lagi sama harga CPO," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News