kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.229   9,00   0,06%
  • IDX 7.104   39,71   0,56%
  • KOMPAS100 1.054   6,82   0,65%
  • LQ45 825   3,87   0,47%
  • ISSI 212   1,58   0,75%
  • IDX30 423   1,62   0,38%
  • IDXHIDIV20 507   2,79   0,55%
  • IDX80 120   0,70   0,58%
  • IDXV30 124   0,54   0,44%
  • IDXQ30 140   0,60   0,43%

Bakrieland Kebut Penyelesaian Kondotel Aston Bogor


Senin, 18 Mei 2009 / 07:16 WIB


Reporter: Ali Imron |

JAKARTA,. Euphoria pengembang untuk mengembangkan proyek properti di sekitar Bogor Outer Ring Road (BORR) semakin menjadi. Tidak hanya pengembang residensial dan rumah bandar saja yang kepincut, tetapi juga pengembang kondotel. Mereka pun turut merasakan kegairahan tol yang bakal beroperasi Juni nanti.

Salah satu pengembang yang siap menangkap keriuhan itu adalah PT Graha Andrasentra Propertindo. Mereka saat ini sedang menyelesaikan pembangunan Kondotel (kondominium hotel) Aston Bogor yang berlokasi di dalam kawasan Bogor Nirwana Residence. Kondotel itu berdiri di atas lahan seluas 3 hektar. “Saat ini pembangunannya sudah mencapai 40 %,” kata Chief Marketing Officer PT Graha Andrasentra Propertindo (Bogor Nirwana Residence), Jo Eddy Raspati di Jakarta, Minggu 17/5.

Mereka berharap Aston Bogor ini akan segera beroperasi pada Desember 2009. Pasalnya saat ini mereka sedang dalam pembangunan blok terakhir dan sudah memasuki kontruksi pembangunan pondasi. “Jumlah ada empat blok dan itu setara dengan 224 unit,” sambungnya.

Nantinya, tidak semua blok itu akan dipasarkan ke publik. Dari 224 unit itu sekitar 184 unit saja yang akan dipasarkan ke publik. Sementara 40 unitnya akan dikelola oleh PT Bakrieland Develiopment yang merupakan induk perusahaan Bogor Nirwana Residence untuk disewakan seperti resort hotel lengkap dengan fasilitas lapangan golf 18 lubang.

Pengembang memperkirakan jika konsumen membeli salah satu unit kondotel ini maka akan menikmati keuntungan 20 % sampai 25 % per tahun. Dengan keuntungan segitu, bukan mustahil apabila hanya dalam dua tahun saja, sekitar 10 % dari nilai investasi bisa kembali.

Dengan imbal hasil segitu, tak ayal peminatnya pun cukup banyak. Buktinya dari sekitar 184 unit yang ditawarkan ituy sudah terjual sekitar 50 % alias separuhnya. Ini setara dengan 92 unit yang sudah terjual. Padahal harga jualnya itu mencapai Rp 555 juta per unit untuk satu kamar. Sedangkan yang dua kamar itu sekitar Rp 900 juta. “Kami berharap unit sisanya akan terjual sembari menyelesaikan blok terakhir.

Kondotel lainnya yang juga berkonsep sama adalah The Fairway Golf Condominium. Kondotel ini berlokasi di Golf Estate Bogor Raya. Adapun pengembangnya adalah PT Bogor Raya Estatindo. “Kami menawarkan 410 unit kondotel yang dibangun di atas lahan seluas 10.743 meter persegi,” kata Heri Hutabarat, Koordinator Proyek Bogor Raya Estatindo.

Di atas lahan itu, mereka membangun dua menara yakni Albatros dan Birdie. Masing-masing memiliki ketinggian 22 lantai. Adapun jumlah kamar Albatros itu sebanyak 102 unit berbintang empat. Sedangkan Birdie sebanyak 308 unit berbintang tiga. Saat ini pembangunannya diperkirakan juga rampung pada September nanti.

Mereka menjual harga unitnya itu dari Rp 600 juta, sampai Rp 1,5 miliar. Saat ini penjualannya juga sudah mencapai 80 %. Itu artinya sekitar 328 unit yang terjual. Untuk mengoperasikan kondotelnya, mereka menggaet Swiss-Belt Hotel International sebagai operator.

Pengembang menjanjikan keuntungan tetap untuk lima tahun pertama, dengan besaran 8% per tahun. Setelah lima tahun imbal hasilnya tergantung dari jumlah laba bersih yang diperoleh. Dan itu akan dibagi secara proporsional.

Kepala Riset Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus bilang, bagi investor yang kepincut, disarankan untuk melihat dulu pasar sewa hotel di sekitar kondotel itu. Penyerapan pasar sewa akan bagus bila pasar hotel di sekitarnya juga bagus. “Tapi pasar kondotel sendiri masih belum terlalu besar,” katanya.

Makanya investor belum tentu akan menikmati cepat keuntungan dari kenaikan harga kondotelnya sendiri. Untuk itu, investor harus jeli melihat jaminan return yang diberikan oleh pengembang. Sudah begitu perhatikan kewajaran harga unit kondotel tersebut. “Caranya bandingkan dengan harga proyek sejenis sebab bisa jadi mark up harga untuk membiayai jaminan return yang dia berikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×