Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pasokan bibit sapi perah dari Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden belum mampu penuhi permintaan nasional. "Saat ini permintaan bibit sapi perah banyak sekali belum bisa kita penuhi semua," ujar Sugiono, Direktur BBPTU-HPT Baturraden, RAbu (23/8).
Populasi hingga April 2017 menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya. Data BBPTU-HPT pada April 2017 total sapi yang dimiliki sebanyak 1.418 ekor sementara tahun sebelumnya sebanyak 1.384. Dari total populasi itu terdapat 1.315 sapi betina.
Paling banyak potensi produksi bibit ternak yang bisa dihasilkan adalah 500 ekor per tahun. Berdasarkan data hingga April 2017, BBPTU-HTP Baturraden baru mendistribusikan bibit sapi perah 60 ekor. Sementara tahun 2016, sepanjang tahun, BBPTU-HPT mendistribusikan 448 ekor.
Wilayah distribusi sapi perah dari BBPTU-HPT Baturraden masih seputar pulau Jawa serta Sumatera Barat dan Jambi. Pendistribusian itu disebabkan karena 90% susu sapi berada di daerah Jawa.
Sapi yang dikembangbiakkan di BBPTU-HPT berjenis Friesien Holstein (FH). Sapi tersebut didatangkan dari Australia untuk pembaharuan induk dua tahun sekali. Australia dipilih karena berjarak lebuh dekat sehingga dapat tiba lebih cepat.
Sapi induk tersebut dibeli dengan harga Rp 40 juta per ekor. Setelah melahirkan dan anaknya telah menjadi sapi dara bunting maka akan dijual dengan harga Rp 19 juta per ekor. Sapi dara bunting memiliki umur berkisar 20 bulan.
Sementara sapi jantan umumnya dijual ke industri penggemukan sapi. Sapi jantan dijual pada usia empat bulan.
Peminat sapi perah diakui Sugiono masih tinggi. Permintaan bibit sapi perah bisa mencapai 1.000 ekor per tahun. "Kita jual dara bunting kepada peternak, bahkan mereka berminat untuk membeli sapi dara," jelas Sugiono.
Di BBPTU-HPT Baturraden sapi perah dicatat setiap hasil perahnya. Selain itu juga setiap bibit memiliki silsilah yang jelas. Silsilah itu juga memperlihatkan potensi bibit sapi perah yang dijual.
Selain disiapkan sebagai bibit sapi perah, sapi di BBPTU-HPT Baturraden juga rutin diperah. Pemerahan itu setiap ekor sapi menghasilkan susu 15 liter sampai 20 liter per hari. Sapi diperah dua kali salam sehari.
Kandang sapi dipisahkan antara sapi dewasa dan sapi pedet (anak sapi). Sapi - sapi berjajar rapih di kandang. Pemberian pakan menggunakan pakan yang penuh nutrisi yaitu campuran antara king grass (pakan rumput berkualitas baik) dan konsentrat.
Pemberian pakan pun dilakukan dalam dua metode. Ada yang dilepas di padang rumput, ada pula yang diberikan langsung di kandang.
Kandang pun rutin dibersihkan dan steril. Setiap yang melihat kondisi kandang terdapat standar kebersihan. Sejak masuk ke wilayah peternakan, kendaraan disiram oleh cairan steril.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News