Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Masih sedikit yang melirik bisnis penjualan bibit sapi perah. Padahal, peluang bisnis ini terhitung cukup menjanjikan.
"Penjualan bibit sapi perah masih jarang peminat," ujar Sugiono Direktur Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Rabu (23/8).
Hal tersebut diungkapkan oleh Sugiono karena kurangnya pemahaman. Meski memerlukan waktu tiga tahun untuk mulai menjual, tetapi Sugiono bilang bisnis bibit hewan ternak khususnya sapi perah akan menguntungkan.
Saat ini unit pemerintah yang menyediakan bibit hewan ternak hanyalah BBPTU-HPT Baturraden. Meskipun terdapat pula penjual bibit ternak di daerah seperti Lembang yang dibina oleh BBPTU-HPT Baturraden. Pembinaan tersebut menunjukkan kualitas bibit yang dijual.
Pemeliharaan untuk bisnis bibit hewan ternak diakui Sugiono memerlukan standar operasi. Hal teraebut berkaitan dengan kebersihan kandang dan penanganan terhadap penyakit. "Mengembangkan pembenihan sapi perah perlu memperhatikan luas lahan, kebersihan, dan juga penanganan penyakit," terangnya.
Saat ini jumlah sapi perah yang terdapat di Indonesia masih sangat sedikit. Peternak di Indonesia umumnya hanya memiliki 3 hingga 5 ekor sapi. Jumlah produksi susu sapi juga masih sangat sedikit hanya 1.500 ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News