kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

Balai Kemperin perbaiki kualitas komponen V-belt motor matik


Kamis, 23 Agustus 2018 / 20:17 WIB
Balai Kemperin perbaiki kualitas komponen V-belt motor matik
ILUSTRASI.


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya penggunaan sepeda motor matik di dalam negeri mendorong Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta untuk melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) terhadap salah satu komponen penting di kendaraan roda dua tersebut. Komponen vital itu adalah V-Belt, yang berfungsi mendukung kinerja motor matik.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara menjelaskan, V-belt atau belt drive merupakan komponen yang berfungsi untuk memindahkan tenaga mesin ke roda.

Pengembangan V-belt semakin potensial dengan meningkatnya penjualan motor matik. Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor di tahun 2017 mencapai 5,8 juta unit. Dari total tersebut, sebanyak 4,5 juta unit atau 82 persen merupakan angka penjualan motor matik.

Menurut Ngakan, kualitas serat karet dan sifat reologi komponen V-belt perlu dimaksimalkan. Upaya ini dapat memacu daya saing produk otomotif nasional di tingkat domestik dan global.

“Kami konsisten mendorong kegiatan litbang di setiap unit pelayanan teknis Kemenperin, khususnya di bawah binaan
BPPI. Ini guna menjawab kebutuhan industri nasional,” paparnya dalam keterangan pers, Kamis (23/8).

Dalam pengembangan V-belt, BBKKP Yogyakarta bekerja sama dengan PT Bando Indonesia. Riset ini dilakukan dengan mencoba beragam variasi perbandingan polimer Natural Rubber (NR) dan Compression Rubber (CR).

“Selain itu, penggunaan akselerator dan sulfur juga dilakukan untuk menghasilkan karet dengan sifat reologi yang baik sehingga mampu melekat dengan sempurna,”jelasnya. Penggunaan serat alam pada V-belt yang dihasilkan menjadikannya bersifat biodegradable, mudah diproses, tidak beracun, serta lebih ringan.

Potensi penyerapan serat alam didukung dengan luas areal perkebunan karet di dalam negeri yang mencapai 3,6 juta hektare dan produksi sebesar 3,6 juta ton pada tahun 2017. “Maka penelitian ini sangat berpotensi digunakan untuk mendukung program hilirisasi produk berbasis karet,” ungkap Ngakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×