kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Meutya Hafid dan Singtel Bahas Kemitraan Digital : Pusat Data, AI dan Zero Blank Spot


Sabtu, 19 Juli 2025 / 07:05 WIB
Meutya Hafid dan Singtel Bahas Kemitraan Digital : Pusat Data, AI dan Zero Blank Spot
ILUSTRASI. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (17/07/2025).


Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (17/07/2025).

Dalam pertemuan ini, keduanya membahas peluang aliansi strategis untuk memperkuat ekosistem digital di kawasan, terutama dalam bidang pusat data, kecerdasan artifisial (AI), dan konektivitas digital.

Meutya Hafid menyampaikan bahwa Indonesia membuka peluang kemitraan publik-swasta atau public-private partnership (PPP) untuk memperluas pembangunan Pusat Data Nasional (PDN).

Ia menilai pendekatan eksklusif yang hanya mengandalkan infrastruktur pemerintah perlu diubah menjadi model kolaboratif dan kompetitif.

“Kami mengubah pendekatan, sebelumnya PDN hanya dibangun oleh pemerintah, sekarang kita akan libatkan ekosistem, terbuka peluang public-private partnership (PPP) untuk digunakan sebagai ekosistem pusat data digital nasional,” jelas Meutya.

Baca Juga: Incar Posisi Pemimpin AI di ASEAN, Komdigi Proyeksikan Batam Jadi Simpul Strategis

Kolaborasi antara pemerintah dan swasta ini juga mencakup pengembangan AI secara bertanggung jawab.

Meutya Hafid menyebut Singapura sebagai salah satu rujukan kawasan dalam tata kelola AI, dan menyambut kesamaan pandangan strategis dengan Singtel.

“AI merupakan salah satu perhatian kami tentang bagaimana harus memitigasi dan merangkul teknologi baru ini. Tentu saja, Singapura dalam hal ini akan menjadi panutan bagi kami karena telah memulainya lebih awal,” ujarnya.

Baca Juga: Indosat (ISAT), Komdigi, NVIDIA, dan Cisco Bangun Pusat Pengembangan & Pelatihan AI

Selain pusat data dan AI, Meutya Hafid menyoroti konektivitas digital sebagai prioritas cepat pemerintah dalam mengatasi blank spot di wilayah 3T.

Ia menekankan arti penting kontribusi Telkom, Telkomsel, dan Singtel dalam menjangkau wilayah yang belum terlayani.

“Salah satu quick win kami adalah mewujudkan zero blank spot. Kami percaya kerja sama erat dengan Telkomsel dan Singtel akan mempercepat pencapaian ini,” tandasnya.

Baca Juga: Stop Menerima Pelanggan Baru, Saatnya Kementerian Komdigi Evaluasi Bisnis Starlink

Di akhir pertemuan, Meutya Hafid menyatakan urgensi membangun ekosistem digital kawasan yang tangguh dan kolektif di tengah tantangan geopolitik global.

“Tidak ada gunanya menjadi kuat jika tetangga kita tidak kuat. Kami percaya, kekuatan kawasan akan membuat kita semua lebih siap menghadapi tantangan digital global. Dan dalam hal ini, Singtel adalah mitra strategis yang sangat kami hargai,” jelasnya.

Baca Juga: Komdigi Sambut Positif Investasi EDGNEX Rp 37 Triliun guna Perkuat Infrastruktur Data

Selanjutnya: Darurat Ekonomi dan Habitus Pemberdayaan

Menarik Dibaca: Gift Code Ojol The Game 19 Juli 2025 Update Terkini Ada di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×