kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Balai Kemperin kembangkan teknologi industri 4.0 bagi pelaku IKM


Sabtu, 07 April 2018 / 20:35 WIB
Balai Kemperin kembangkan teknologi industri 4.0 bagi pelaku IKM


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) agar produk yang dihasilkannya semakin kompetitif di pasar domestik maupun internasional. Faktor utama yang bisa mempengaruhi peningkatan daya saing produk IKM, antara lain standar kualitas produk, biaya produksi, dan waktu pengiriman produk.

“Mengenai faktor tersebut, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung telah melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, dan rekayasa (litbangyasa) dalam lima tahun terakhir ini,” kata Ngakan Timur Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) dalam keterangan resminya, Sabtu (7/4).

Ngakan menyampaikan, hasil litbangyasa dari salah satu balai di bawah BPPI Kemperin tersebut, yakni membuat prototipe teknologi Computerized Numerical Control (CNC) Router dan 3D Printer yang dapat dimanfaatkan oleh IKM nasional. “Dengan pemanfaatan kedua teknologi ini, diharapkan bisa memangkas waktu dan biaya produksi sehingga daya saing produk IKM kita naik,” tutur Ngakan.

Kemudian, penggunaan teknologi dari implemetasi Industri 4.0 ini, juga mampu menghasilkan produk dengan tingkat kepresisian dan kecermatan yang lebih baik. “Selain itu, tentunya akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses produksi. Jadi, IKM kita dapat pula meningkatkan daya saing harga jualnya dan memenuhi target delivery dari pelanggan,” terang Ngakan.

Sebagai contoh peningkatan efisiensi kerja dan penghematan waktu dengan pemanfaatan teknologi CNC Router yang telah dilakukan di BBLM adalah saat pembuatan pola komponen casing pompa centrifugal. Waktu yang diperlukan untuk pembuatan pola tersebut secara manual memerlukan waktu proses pengerjaan sampai 20 hari kerja dengan jumlah pekerja dua orang.

“Setelah proses pembuatan pola menggunakan CNC Router hasil litbangyasa ini, proses pembuatan hanya memerlukan waktu sekitar lima hari kerja dan hanya memerlukan satu orang operator,” ungkapnya.

Dari kegiatan litbangyasa yang telah dilakukan, BBLM Bandung merancang mesin CNC Router dan 3D Printer dengan design compact dan harga yang terjangkau untuk pelaku IKM. Pasalnya, selama ini masyarakat beranggapan bahwa kedua teknologi tersebut tidak cocok untuk diterapkan oleh IKM karena memerlukan biaya yang tinggi.

Menurut Ngakan, pemanfaatan teknologi CNC Router dapat digunakan oleh berbagai aktivitas di sektor IKM, seperti pembuatan beragam jenis geometri kerajinan dari bahan kayu dan alumunium, pembuatan pola pada industri pengecoran, serta pembuatan bentuk-bentuk dari perhiasan atau pajangan.

Sementara itu, pemanfaatan teknologi 3D Printer sebagai mesin rapid prototyping ini bisa membuat dummy geometri produk secara nyata dan langsung menunjukkan hasilnya pada pelanggan mereka. “Jika dilihat dari pemanfaatan teknologi CNC Router dan 3D Printer ini, sangat cocok digunakan di berbagai jenis produk IKM, antara lain perhiasan, mebel, logam, kerajinan perak dan kayu, serta elektronika,” sebut Ngakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×