kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bali dibuka untuk wisatawan dari 19 negara, begini efeknya ke Panorama Sentrawisata


Senin, 18 Oktober 2021 / 11:09 WIB
Bali dibuka untuk wisatawan dari 19 negara, begini efeknya ke Panorama Sentrawisata
ILUSTRASI. Penerapan protokol kesehatan pada kegiatan operasional Panorama Sentrawisata (PANR).


Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka kembali kunjungan wisatawan asing dari 19 negara ke Bali. Meski begitu, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) masih belum merasakan efek yang signifikan.

Corporate Secretary PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) AB Sadewa menjelaskan,keputusan pemerintah yang sudah membuka wisata mancanegara (wisman) sebanyak 19 negara berwisata ke Bali pada 14 Oktober lalu, tidak serta merta memberikan dampak signifikan bagi perusahaan. 

Sebab, “Dibutuhkan waktu untuk bisa menggaet travel dari klien-klien (negara) PANR,” jelas Sadewa saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/10).

Menurutnya, terdapat kendala terkait visa elektronik atau E-Visa untuk khusus wisman berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI no.26 tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (Permenkumham 26/2020) yang sampai saat ini belum ada validasi bagi PANR. Sehingga hingga kini perusahaan masih mempelajari terkait hal tersebut.

Sadewa menyebut dari 19 negara yang diperbolehkan wisata ke Bali, terdapat klien-klien dari PANR seperti negara Prancis, Jerman, dan Polandia.

Menurut Sadewa, sebelum pandemi Covid-19 PANR menawarkan paket wisata (overland) ke Indonesia (Bali) kisaran sebesar US$ 900 atau setara Rp 12,6 juta (kurs 1 US$= 14.000). Terdapat beberapa destinasi dari Jakarta sampai tujuan ke Bali (di luar tiket pesawat wisman).

Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) gencar ekspansi dirikan anak usaha baru

Dia bilang untuk saat ini paket wisman wisata ke Bali sekitar  US$ 450 atau setara Rp 6,3 juta dan karena kondisi pandemi Covid-19 mungkin harga bisa kurang dari 10%-15% atau menjadi Rp 5,355 juta (di luar harga tiket pesawat).

Sadewa bilang, saat ini pihaknya belum bisa menargetkan wisman yang akan berwisata ke Indonesia maupun Bali hingga akhir tahun 2021. 

"Namun, pada Agustus 2021 bookingan yang tertunda sekitar 7.500 orang, bookingan ini didominasi dari market negara Polandia dan wilayah sekitarnya. Untuk realisasi bookingan yang tertunda, saat ini PANR masih mengambil data yang sudah siap untuk dilakukan wisata ke Indonesia,” kata dia.

Dalam kondisi pandemi Covid-19, klien atau traveler PANR yang ingin berwisata ke Indonesia harus menanggung beberapa biaya tambahan seperti PCR. Selain itu, terdapat biaya tambahan karantina selama lima hari.

Menurut Sadewa, sebenarnya untuk harga paket wisata ke Bali bagi wisman saat ini terbilang murah. Hanya saja, adanya biaya tambahan seperti PCR dan karantina membuat biaya tersebut menjadi mahal. 

Karenanya, "PANR meminta kelonggaran dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah,” ungkap dia.

Sementara itu, untuk dapat menggaet wisman (inbound) berwisata ke Indonesia khususnya Bali yakni melakukan mengikuti acara World Travel Mart (WTM) 2021 pada bulan November, kembali melakukan kontak kepada agen-agen PANR yang sebagai klien (wisman), PANR memiliki database melakukan komunikasi kembali dan promosi terkait wisata ke Indonesia, PANR memiliki newsletter yang memberikan informasi terkini terkait perkembangan covid-19 dan destinasi wisata kepada wisman yang ingin berwisata ke Indonesia khususnya Bali melalui e-mail.

Selanjutnya: Panorama Sentrawisata (PANR) mendukung kebijakan diizinkannya wisman masuk ke Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×