Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sampak erupsi Gunung Kelud yang terjadi sejak 14 Februari lalu telah menghentikan aktivitas penerbangan di sejumlah bandara di pulau Jawa.
Hingga akhir pekan ini, dari 7 bandara yang ditutup sudah 5 bandara yang dinyatakan mampu kembali beroperasi. Sedangkan 2 sisanya belum bisa kembali beroperasi lantaran masih harus mengalami pembersihan terlebih dahulu.
“Bandara Adisucipto, Yogyakarta dan Bandara Adi Sumarmo Solo dijadwalkan kembali beroperasi pada Selasa (18/2),” kata Farid Nugraha, Corporate Secretary Angkasa Pura I kepada KONTAN, Minggu (16/2).
Walaupun melibatkan pemerintah daerah dan aparat kepolisian, proses pembersihan dua bandara itu sudah mencapai 80% dari yang seharusnya.
Menurutnya, jika arah angin mendukung, maka dua bandara itu bisa mulai beroperasi pada Selasa pagi. Untuk Bandara Adisucipto dimulai dengan penerbangan maskapai Air Asia dan Batik Air sedangkan untuk Bandara Adi Sumarmo dimulai dengan maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air.
Namun meski demikian lanjut Farid, operasional bandara juga dipengaruhi kesiapan dari masing-masing maskapai itu sendiri.
Kata dia kalau armada dari setiap maskapai sudah dinyatakan layak terbang maka operasional bandara baru bisa resmi dibuka. Sejauh ini ada 8 pesawat yang pakir di Bandara Adi Sucipto dan 4 pesawat yang terparkir di hanggar Bandara Adi Sumarmo.
Angkasa Pura I sendiri sudah kembali mengoperasikan bandara Ahmad Yani di Semarang sejak Sabtu (15/2) dan Bandara Juanda di Surabaya sejak Minggu (16/2).
Sedangkan untuk wilayah barat, Angkasa Pura I telah mengoperasikan bandara Husein Sastra Negara di Bandung mulai kemarin Minggu (16/2).
Sebelumnya, ada 7 bandara yang mengalami penutupan paska erupsi Gunung Kelud itu adalah Bandara Internasional Juanda Surabaya, Adi Sumarmo Solo, Adi Sucipto Yogyakarta, Abdulrahman Saleh Malang, Ahmad Yani Semarang, Husein Sastranegara Bandung, dan Tunggu Wulung Cilacap.
Selain itu, satu landasan udara Iswahyudi Madiun juga masih ditutup. Rinciannya, di Surabaya ada 18 rute dengan 166 frekuensi 8 di antaranya adalah rute internasional dengan 20 frekuensi.
Di Yogyakarta memiliki 11 rute dengan 55 frekuensi penerbangan, 2 di antaranya merupakan rute penerbangan luar negeri dengan 4 frekuensi.
Bandara di Solo memiliki 3 rute dengan 14 frekuensi penerbangan dengan 2 di antaranya rute internasional dengan 4 frekuensi penerbangan.
Bandara Semarang memiliki 9 rute penerbangan dengan 38 frekuensi dengan 3 rute internasional dengan 5 frekuensi.
Bandung memiliki 7 rute dengan total 12 frekuensi 3 rute di antaranya untuk tujuan internasional dengan 7 frekuensi. Malang hanya memiliki 3 rute domestik dengan 8 frekuensi. Sedangkan Cilacap kebanyakan digunakan pesawat charter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News