Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Grup Lion menepis kabar pembatalan pendirian proyek bandar udara (bandara) di Balaraja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air, mengatakan, Lion telah menyiapkan sejumlah infrastruktur, transportasi dan kru untuk mengoperasional calon bandara di wilayah Banten ini.
“Misalnya, untuk mes (tempat tinggal), sekolah dan perkantoran Lion Grup sudah 90% selesai,” kata Edward, kemarin malam. Sayangnya, maskapai swasta ini belum menentukan siapa calon investor dan belum mau bicara soal modal yang akan dikeluarkan untuk mendirikan bandara tersebut.
“Soal investasi itu akan nanti kami sampaikan jika sudah ada keputusan dengan para investor,” imbuh Edward.
Sebelumnya, nilai investasi proyek bandara Balaraja ini ditaksir lebih dari Rp 10 triliun. Kelompok usaha penerbangan ini membuka peluang bagi investor lain untuk ikut menggarap proyek tersebut.
Lion Grup, papar Edward, terus memperjuangkan rencana pengelolaan operasional di bandara Halim Perdanakusuma guna memperlonggar aktivitas penerbangan dari Jakarta. Masuknya Lion Grup ke Halim Perdanakusuma, kata Edward, adalah kerja sama operasional, yakni Lion Grup mendirikan terminal dan PT Angkasa Pura II menjadi operator.
“Kami sudah menyewa lahan dengan TNI AU melalui induk koperasi,” ucap Edward. Menurutnya, bandara Halim harus terbuka untuk umum karena bandara Soekarno Hatta (Cengkareng) tidak cukup untuk menampung banyak penerbangan. “Setelah Lebaran, kami akan mempublikasikan design pengelolaan bandara di Halim,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News