Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korea Selatan (Korsel) beberapa waktu lalu menghasilkan kesepakatan kerja sama bisnis hingga US$ 6,2 miliar atau setara Rp 91,76 triliun (kurs Rp 14.800).
Pada pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan kunjungan Presiden Jokowi kali ini menghasilkan kesepakatan kerjasama dengan penandatanganan 15 nota kesepahaman dan 6 komitmen investasi yang sifatnya business to business antara sektor swasta Indonesia dan Korea Selatan.
Salah satu nota kesepahaman B to B yang ditandatangani yaitu pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Teunom 2 dan 3 di Aceh Jaya oleh PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) dan Hyundai Engineering senilai US$ 800 juta.
Mengenai kerjasama dengan Hyundai Engineering tersebut, Wakil Direktur Utama Terregra Asia Energy, Lasman Citra menyampaikan pihaknya belum sampai membahas persentase pembagian investasinya. “Yang jelas Terregra jadi mayoritas. Kita mungkin stay di 60% sampai 70%,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/9).
Guna memenuhi kebutuhan dana untuk dua proyek PLTA ini, Lasman bilang TGRA akan melakukan aksi korporasi. Mengenai aksi korporasi ini, Lasman belum dapat menyampaikan detilnya. “Kita belum putuskan, karena kebutuhannya mungkin untuk tahun depan di semester 1 2019,” ungkapnya.
Sementara ini, Lasman bilang, kebutuhan dana untuk dua proyek PLTA ini masih menggunakan dana internal perusahaan. Pembangunan kedua proyek PLTA ini sudah mencapai 70% untuk uji kelayakan.
“Kontruksinya kita targetkan di akhir 2019 atau awal 2020 karena banyak yang harus dipersiapan untuk membanguan PLTA ini dan membutuhkan waktu yang cukup lama,” tutur Lasman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News