kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun hangar MRO, Sriwijaya siapkan dana Rp 500 miliar


Minggu, 13 Februari 2011 / 13:30 WIB
Bangun hangar MRO, Sriwijaya siapkan dana Rp 500 miliar
ILUSTRASI. Syanaz Nadya Winanto Putri


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Sriwijaya Air berencana membangun hangar Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) untuk pesawat jet Embraer di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Untuk membangun pusat perawatan pesawat produksi Brasil itu, Sriwijaya Air membutuhkan investasi antara Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar.

Direktur Komersial PT Sriwijaya Air, Toto Nursatyo mengatakan mereka sudah mengajukan penggunaan lahan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta ke PT Angkasa Pura II. "Kami minta lahan di Cengkareng seluas 5 hektare (ha)," ungkap Toto di sela-sela acara Press Gathering Sriwijaya Air, Jumat (11/2).

Toto mengatakan hangar yang dibangun bukan untuk perawatan pesawat Boeing karena untuk perawatan jenis pesawat itu sudah ada Garuda Maintenance Facilities (GMC). Di sisi lain hangar untuk perawatan pesawat jenis Embraer paling dekat berada di Hongkong. Jadi dengan adanya hangar di Indonesia, maka maskapai lain juga bisa melakukan perawatan pesawat Embraer di hangar milik Sriwijaya Air.

Kapasitas hangar yang akan dibangun, menurut Toto hanya mampu menampung sebanyak 4 unit pesawat. Jika proses pembangunannya lancar, maka Toto mengatakan tahun depan mereka sudah bisa merekrut sumber daya manusia (SDM) untuk mengoperasikan hangar itu. Selanjutnya hangar diharapkan sudah bisa beroperasi dalam 3 tahun ke depan.

Sriwijaya Air sendiri saat ini baru memesan sebanyak 20 unit pesawat Embraer. Penandatangan resmi pemesanan pesawat dengan pihak pabrik pembuat pesawat akan dilakukan pada bulan Maret nanti. Pengiriman pesawat akan dilakukan mulai tahun 2012 hingga 2016. Harga satu pesawat dengan kapasitas 105 kursi itu sekitar US$ 41 juta. "Kami beli dengan sistim financial lease," jelas Toto.

Sementara itu, Presiden Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lee mengatakan saat ini mereka sudah memiliki sebanyak 29 unit pesawat. Dari jumlah itu, 10 unit pesawat merupakan milik sendiri. Sedangkan sisanya adalah pesawat sewa. "Kami sudah memenuhi aturan batas minimum kepemilikan dan penguasaan pesawat dari pemerintah," terang Chandra.

Saat ini, Sriwijaya terbang sebanyak 178 kali dalam satu hari dengan sebanyak 33 kota tujuan baik domestik maupun internasional. Untuk rute internasional, Sriwijaya terbang dari Jakarta-Singapura, Medan-Penang, Surabaya-Kuala Lumpur dan Jakarta-Kuala Lumpur. Tahun 2010, Sriwijayamengangkut 7,1 juta orang penumpang. Tahun ini, mereka menargetkan bisa mengangkut penumpang sebanyak 8,5 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×