kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun pabrik aspal, WIKA rogoh dana Rp 290 miliar


Kamis, 09 Januari 2014 / 17:36 WIB
Bangun pabrik aspal, WIKA rogoh dana Rp 290 miliar
ILUSTRASI. PT UD Trucks Astra Motor Indonesia menilai bisnis truk yang dijalaninya memiliki prospek yang menjanjikan sampai akhir tahun 2022 nanti


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana menginvestasikan dana sebesar Rp 290 miliar untuk anak usaha yang baru diakusisinya yaitu PT Sarana Karya.

Bintang Perbowo, Direktur Utama Wijaya Karya, mengatakan investasi ini disiapkan WIKA untuk membangun pabrik pengolahan ekstraksi aspal di Lawele, Pulau Buton.

"Investasi itu untuk seluruh proses pengerjaan EPC (Engineering, Procurement and Costruction) sampai tercapai target produksi maksimal di level 50.000 ton per tahun," kata Bintang, Kamis (9/1).

Ditargetkan ground breaking dapat segera dilakukan pada Maret 2014. Namun semuanya tergantung dengan pembebasan lahan di Lawele, Buton.

Bintang menargetkan pabrik itu akan beroperasi pada 2015. Namun, produksinya dilakukan secara bertahap. Diharapkan pada tahun ketiga setelah pembangunan pabrik, produksi ekstrasi aspalnya bisa mencapai 50.000 ton per tahun.

"Itu akan tercapai bertahap, tahun pertama penyelesaian pabrik, produksinya mencapai 10.000 ton dan tahun kedua mencapai 20.000 ton," jelasnya.

Sementara itu, untuk sumber pendanaannya sendiri, rencananya akan dipenuhi dari kombinasi pinjaman dan kas internal perusahaan. Porsinya sekitar 30% dari internal 70%-nya berasal dari pinjaman.

Seperti diketahui, WIKA secara resmi telah mengakuisisi 100% saham perusahaan (5000 lembar saham) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi aspal, PT Sarana Karya, dengan nilai transaksi mencapai Rp 50 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×