kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun rumah murah, Wika minta disediakan tanah


Rabu, 18 Juni 2014 / 16:16 WIB
Bangun rumah murah, Wika minta disediakan tanah
ILUSTRASI. Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Wika Realty dalam beberapa tahun terakhir sangat agresif dan ekspansif mengembangkan properti komersial. Tak mengherankan bila perusahaan ini mendulang keuntungan hasil penjualan properti komersial tersebut.

Namun, menurut Direktur Utama PT Wika Realty, Budi Sadewa, sebagai BUMN yang dituntut menghasilkan profit sekaligus juga berperan sosial, Wika masih konsisten membangun hunian murah bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Meskipun tidak mudah mencari lahan murah untuk membangun hunian terjangkau di Jakarta.

"Ya memang sesuai peraturan harus demikian. Hunian berimbang satu, dua, tiga, itu ya. Itu kita jalankan tapi memang belum bisa dalam satu lokasi yang sama. Tapi masih pada area yang mungkin dikembangkan. Hanya tidak dalam satu lokasi," ujar Budi di Jakarta, Rabu (18/6).

Budi menandaskan, kota-kota besar seperti Jakarta pun membutuhkan rumah murah. Hanya, dengan harga tanah yang melambung tinggi, hal tersebut tidak mungkin dilakukan.

"Untuk membangun rumah sederhana di Jakarta, di mana tanah bisa dibeli? Kecuali pemerintah menyediakan tanah untuk masyarakat," imbuhnya.

Tanah, kata Budi, menjadi satu-satunya hal yang mengganjal dalam pembangunan rumah bagi MBR, terutama bagi Wika Realty. Sebenarnya, jika ada campur tangan pemerintah, masalah ini bisa terselesaikan.

"Masalahnya ada di penyediaan tanah, dengan harga yang sesuai untuk MBR. Selain itu tidak ada masalah lain. Kalau kita dapatkan tanah yang harganya murah, kemudian kita bisa jual sesuai dengan batasan MBR tadi, tidak ada masalah. Masalahnya sekarang ini kita sulit mencari tanah yang sesuai untuk masyarakat. Kesulitannya di situ," pungkasnya. (Tabita Diela)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×