Sumber: Pressrelease.id | Editor: Hasbi Maulana
WASHINGTON. Persoalan uang muka pembelian rumah bukan hanya berhenti sebagai bahan kampanye Pilkada di DKI Jakarta. Bank Dunia (World Bank) pun ikut-ikutan meramaikan wacana uang muka pembelian rumah di Indoensia.
Akhir pekan lalu, Badan Direksi Eksekutif Bank Dunia telah menyetujui pendanaan sebesar $450 juta dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia. Pinjaman ini ditujukan untuk memperluas akses perumahan terjangkau bagi keluarga berpendapatan rendah.
Sebagian pinjaman dari Bank Dunia akan mendukung skema Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). BP2BT adalah program pembiayaan perumahan dengan sasaran pemilik rumah pertama yang berpendapatan rendah.
Skema tersebut memberi bantuan uang muka sesuai dengan jumlah tabungan peneriman bantuan. Cicilan pinjaman juga kudu sesuai standar pasar yang diberikan oleh lembaga peminjam yang berpartisipasi dalam program ini.
Pendanaan juga akan mendukung peningkatkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan sasaran 40 persen keluarga berpenghasilan terbawah di Indonesia.
“Memberikan keluarga Indonesia akses rumah yang terjangkau merupakan hal penting untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Perumahan yang lebih baik telah terbukti membawa dampak positif terhadap capaian kesehatan masyarakat, pendidikan dan tenaga kerja,” kata Rodrigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia lewat rilis pers.
Selengkapnya bisa dibaca di Pressrelease.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News