kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak ruas tol baru akan ditenderkan tahun ini


Kamis, 12 Januari 2017 / 22:30 WIB
Banyak ruas tol baru akan ditenderkan tahun ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pembangunan proyek infrastruktur termasuk jalan tol masih akan terus berlanjut. Selain terus mengebut pengelesaian pembangunan jalan tol yang sudah ada, tahun ini beberapa ruas tol baru juga akan ditenderkan pemerintah.

Dalam waktu dekat, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menenderkan jalan tol Semarang—Demak sepanjang 25 km. Proyek ini sudah melewati tahap prakualifikasi tahun 2016 dan terdapat dua korsorsium yang lolos tahapan ini yakni Konsorsium PT Jasa Marga Tbk - PT Waskita Toll Road dan konsorsium PT Pembangunan Perumahan - PT Wijaya Karya Tbk.

Kepala Panitia Pelelangan BPJT Eka Pria Anas mengatakan, sedang mempersiapkan tender proyek ini mulai dari dokumen penawaran, feasilibity study, design teknis awal dan lain-lain. "Tendernya akan dilakukan akhir bulan ini atau awal Februari," kata Eka pada KONTAN, Kamis (12/1).

Adapun tender proyek tol lain yang juga sudah melewati tahap prakualifikasi yakni Probolinggo—Banyuwangi sepanjang 170,36 km belum bisa ditetapkan karena saat ini masih dalam proses penetapan lokasi. Ada tiga BUJT yang lulus tahapan tersebut yakni perusahaan konstruksi asal Turki Enka Insast Ve Sanayi, PTPP serta konsorsium PT Jasa Marga Tbk- PT Waskita Toll Road (WTR) dan PT Brantas Abipraya.

Tol Serang-Panimbang

Pekan lalu, BPJT juga telah menetapkan PT wijaya Karya Tbk (WIKA) sebagai pemenang tender tol Serang-Panimbang sepanjang 83,9 km dengan masa konsesi 40 tahun. Jalan tol yang terdiri dari tiga seksi yakni Serang-Rangkas Bitung, Rangkas Bitung- Bojong dan Bojong-Panimbang tersebut akan mendapat dukungan dari pemerintah untuk pengerjaan konstruksi sepanjang 33 km yakni di seksi Rangkas Bitung-Bojong.

Eka mengatakan dalam waktu dekat akan segera dibentuk panitia pembebasan lahan untuk jalan tol untuk proyek tersebut "Pembebasan lahan akan menggunakan dana talangan terlebih dahulu agar bisa segera konstruksi.Tol ini dtargetkan rampung tahun 2019 atau 2020." kata Eka.

Selain dua ruas yang sudah lulus prakualifikasi, lanjut Eka, jalan tol yang berpotensi ditenderkan tahun ini adalah tol Jakarta—Cikampek II Selatan sepanjang 64 km. Ini diprakarsai oleh JSMR bersamaan dengan ruas tol Jakarta—Cikampek II elevated yang akan segera mulai konstruksi.

Proyek tol dengan nilai investasi mencapai Rp 17,7 triliun tersebut dinilai layak secara finansial. Izin prakarsa yang diajukan JSMR tersebut telah disetujui dan mereka dinilai memiliki kemampuan keuangan.

Lalu BPJT pada Maret mendatang juga akan segera melakukan tender operasional dan maintenance untuk tol akses Tanjung Priok yang saat ini dibangun oleh pemerintah.

Dalam data BPJT sebetulnya terdapat 22 usulan prakarsa jalan tol. Namun Eka belum bisa memperkirakan apakah proyek-proyekntol tersebut bisa ditenderkan tahun ini karena proses yang harus dilalui untuk melihat kelayakan proyek tersebut masih panjang. "Baru Jakarta-Cikampek II yang prosesnya sudah bagus," ujar Eka.

Adapun usulan prakasa lain diantaranya jalan tol Cileungi-Tasikmalaya-Cilacap-Jogja-Solo sepanjang 396 km yang diusulkan oleh perusahaan MAlaysia UEM dan PT Daya Mulya Turangga. Proyek ini dinilai layak secara finansial dan pemprakasar dinilai memiliki kemapuan keuangan namun saat ini baru mendapatkan izin prinsip.

Kemudian ada proyek tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya sepanjang 70 km yang diajukan oleh PT Jasa Sarana. Proyek ini masih dalam proses evaluasi izin prinsip dan belum memiliki ada kelayakan proyek dan kemampuan keuangan calon pemrakarsa. Selain itu, perusahaan ini juga mengusulkan tiga ruas lagi yakni Akses Pelabuhan Patimban 50 km, Jagorawi-Cianjur- Tol Cikampek 93,6 km dan Akses Gede BAge 4 km.

Proyek tol Kamal-Teluk Naga-Balaraja sepanjang 48,3 km yang disusulkan PT Duta Graha Karya (Konsorsium Salim Group dan Agung Sedayu Group), Balaraja-Semanan sepang 31,7 km yang diusulkan PT delta Mega Persada (Alam Sutera Group).

Tak ketinggalan, perusahaan Astra Group PT Pamapersada Nusantara juga mengusulkan prakarsa dua jalan tol yakni Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 59,8 km dan Bogor-Serpong via Parung 36,3 km.

Adapun PT Waskita Toll Road (WTR) mengusulkan enam ruas jalan tol yakni Mojokerto-Mojosari-Gempol sepanjang 32,5 km, Malang-Kepanjen 24 km, Singosari-Batu 21,5 km dan Makassar-Maros 18,5 km, Dramaga-Caringin, Bawen-Yogyakarta 72 km. Jalan tol Mojokerto-Mojosari-Gempol juga disulkan oleh PT Pembangunan Perumahan.

Selain Jakarta Cikampek II, JSMR juga mengusulkan pembangunan jalan tol Demak-Kudus-Surabaya, Akses Pelabuhan Patimban 50 km, Demak-Surabaya 245 km, Bandung Outer Ring Road 26 km, dan Tegal Cilacap 93 km.

Perusahaan pengelola jalan tol PT Citra Marga Nusapala Persada Tbk (CMNP) juga turut mengusulkan prakarsa dua ruas tol yakni Citeurep-Bojong Gede- Legok dan Bojong Gede-Dramaga-Caringin 72 km. Selain itu ada usulan prakarsa tol Citeurep -Bojong Gede-Legok, Citeurep-Cikarang dan tol Kosambi-Balaraja-Pakujhaji-Sepatan-Sedyatmo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×