kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak sentimen negatif, AISI proyeksikan penjualan motor domestik stagnan di 2020


Rabu, 27 November 2019 / 13:18 WIB
Banyak sentimen negatif, AISI proyeksikan penjualan motor domestik stagnan di 2020
ILUSTRASI. Konsumen mengamati kendaraan roda dua di salah satu diler di Jakarta,


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan akhir tahun ini volume penjualan motor dalam negeri mampu tumbuh. Namun, pertumbuhan ini tidak berlanjut di 2020 karena berbagai sentimen negatif dalam negeri. 

Ketua Bidang Komersil AISI Sigit Kumala menjelaskan sampai dengan Oktober 2019 pertumbuhan penjualan motor sebesar 3,5% year on year (yoy). 

"Penjualan sepeda motor bisa tumbuh karena ditopang beberapa area yang komoditasnya masih bagus dan masih membutuhkan sepeda motor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/11). 

Baca Juga: Target penjualan motor sebanyak 6,4 juta unit tahun ini optimis dapat diraih

Sigit melihat keadaan di semester I-2019 harga komoditas masih oke. Di awal tahun belanja pemerintah juga masih bagus untuk mendanai beberapa proyek yang mempengaruhi penjualan sepeda motor, misalnya proyek infrastruktur untuk mencapai daerah sehingga memberikan dampak kepada pembelian sepeda motor di daerah.  

Hingga Oktober 2019 Sigit menyatakan volume penjualan domestik sebesar 597.979 unit atau turun 2% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Sigit bilang PT Astra Honda Motor (AHM) masih merajai bisnis kendaraan roda dua di Indonesia karena market share-nya hingga 76%.

Kemudian, penjualan sepeda motor dalam negeri disusul PT  Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang market share-nya sebesar 21%. 

Hingga akhir tahun ini Sigit memproyeksikan pertumbuhan penjualan motor domestik mencapai 6,45 juta unit atau tumbuh 1%-2% saja dibanding tahun sebelumnya. 

Melansir data yang dihimpun AISI, pada 2018 volume penjualan domestik sebesar 6,38 juta unit. 

Untuk tahun 2020, Sigit memproyeksikan pasar akan stagnan atau bahkan flat. Jadi tidak ada kenaikan. Menurutnya ada beberapa sentimen negatif yang mempengaruhi masyarakat enggan membeli motor di tahun depan. 

Baca Juga: Motor bebek susut, kini motor sport makin diminati

Sigit menjelaskan, tahun depan penjualan motor akan diberatkan dengan beberapa tarif kebijakan yang naik, seperti Badan Pelaksanaan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, pajak, listrik, serta cukai rokok. 

Kalau permasalahan cukai rokok, Sigit melihat 35% pembeli motor yang tercatat adalah perokok aktif. Oleh karenanya ketika cukai rokok naik, maka masyarakat akan merogoh kocek lebih dalam lagi untuk memenuhi kebutuhannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×