kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak tantangan, Metrodata menargetkan laba tipis


Jumat, 09 Mei 2014 / 07:09 WIB
Banyak tantangan, Metrodata menargetkan laba tipis
ILUSTRASI. Temulawak bermanfaat menurunkan asam urat tinggi.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Rupanya, PT Metrodata Electronics Tbk tak jauh berbeda dengan perusahan lain yang mengaku tahun ini beban operasional bakal membengkak. Hal ini berpotensi menekan bottom line. Tahun 2014, perusahaan ini cuma berani menargetkan laba bersih tumbuh 1,1%, atau di kisaran Rp 184,76 miliar.


Sementara target pendapatan tahun ini adalah Rp 8,08 triliun. Jika dibandingkan dengan capaian 2013, angka ini tumbuh 10,23%. Sementara hingga kuartal I–2014, Metrodata telah membukukan pendapatan Rp 1,79 triliun dan laba sebesar Rp 31,38 miliar.


Metrodata mengakui, target kinerja tahun ini konservatif. "Karena kondisi ekonomi kurang kondusif, sehingga sebagian besar perusahaan cenderung menunggu hasil pemilu dan mereka menunda belanja investasi, termasuk produk teknologi informasi," beber Direktur Keuangan Metrodata Electronics, Randy Kartadinata, Kamis (8/5).


Kondisi tidak kondusif yang dimaksud adalah, pertama, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Kedua, peningkatan pajak atas barang impor dari 2,5% menjadi 7,5%. Ketiga, potensi inflasi yang meninggi. Keempat, kenaikan upah provinsi (UMP). Empat hal ini berpotensi menekan laba bersih perusahaan.


Meski sudah menyadari kinerja tahun ini tak akan ciamik, Metrodata tetap berekspansi. Tahun ini, perusahaan ini mengalokasikan belanja modal Rp 100 miliar. Dari dana tersebut, sebanyak Rp 7,5 miliar untuk membeli peralatan kebutuhan sendiri. Sumber dana kebutuhan ini didapat dari kas internal.


Lalu, selebihnya Rp 92,5 miliar untuk membeli peralatan yang disewakan. "Sumber dana ekspansi ini dari pinjaman Bank Permata dan Bank Danamon," terang Randy.


Lantas, di luar bisnis utama, yakni distribusi, perusahaan ini berekspansi dengan menggarap bisnis penjualan ritel. Ini ditandai dengan kehadiran portal belanja online (e-commerce) bernama www.metrodataonline.com sejak September tahun lalu. Produk yang ditawarkan seperti personal computer (PC), netbook, ponsel, dan tablet.


Di tahap awal, perusahaan ini mengucurkan investasi Rp 8 miliar. "Tentunya nanti akan kami tambahkan secara berkala seiring dengan perkembangan e-commerce ini," kata Presiden Direktur Metrodata Electronics, Sutanto Djaja.


Sutanto mengklaim, pada awal portal belanja tersebut meluncur, trafik pengunjung mencapai 7.000 per bulan. Lantas saat ini malah sudah mencapai 20.000 per bulan.
Sementara, dari sisi penjualan, di tahap awal, lini usaha baru ini mencetak pendapatan Rp 600 juta per bulan. "Kami menargetkan tahun ini bisa tumbuh 120%," kata Sutanto.


Untuk mengejar target kinerja, Metrodata telah mempersiapkan versi web terbaru, dengan melakukan peningkatan dari semula versi 1.0 menjadi 2.0. Selain itu, perusahaan ini juga bekerjasama dengan JNE sebagai mitra logistik.


Sutanto menegaskan, bisnis ritel baru ini terpisah dari bisnis distribusi. Dus, perusahaan tak menargetkan muluk-muluk tahun ini karena hal ini baru sekedar langkah diversifikasi bisnis semata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×