Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
Untuk itu, Sapuhi mengusulkan kepada Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki Undang-Undang (UU) Haji No.8 tahun 2019 dengan menambah pasal tentang visa Haji Furoda yang diambil dari kuota nasional, namun berbayar.
Kemudian, bayaran tersebut agar disalurkan ke kegiatan Agama atau Sosial dan dilakukan oleh BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) sebagai penerima setoran.
“Sehingga, bagi mereka yang tidak ingin antri bisa mendapatkan jaminan kuota haji dengan syarat yang sama namun membayar lebih mahal ke BPKH. Selanjutnya, dimaksimalkan manfaatnya untuk kegiatan Agama dan Sosial di Indonesia,” jelas Syam.
Jika telah disetujui perbaikan UU No.8 tersebut, maka dilanjutkan dengan memberi informasi melalui jalur diplomasi kepada Kerajaan Arab Saudi. Bahwasanya, terdapat perubahan tentang jumlah presentasi Haji Khusus yang sebesar 8% dari kuota nasional, lalu sekian persen dari kuota nasional untuk Furodah.
Biro travel perjalanan umroh dan haji, PT Alhijaz Indowisata pun mengamini harapan tersebut untuk memberikan aturan yang jelas bagi nasib calon jemaah Haji Furoda. Perusahaan tersebut meminta agar ada koordinasi antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Arab Saudi.
“Kami berharap pemerintah memperhatikan hal ini. Supaya perusahaan travel dibantu,” ungkap Yeyen Saputra, Admin Marketing Alhijaz Indowisata kepada Kontan.
Baca Juga: Madinah Menyambut Hampir 313.000 Jemaah Haji
Yeyen mengatakan, terkait keberangkatan calon jemaah haji furoda hanya Arab Saudi yang memegang kendali penuh atas perizinan masuk atau penerbitan visa furoda.
Beruntungnya, kini Alhijaz telah mendapatkan konfirmasi dari Kerajaan Arab Saudi untuk menerbitkan visa bagi calon jemaah haji binaan mereka. Per 30 Juni 2022, Alhijaz mengonfirmasi sebanyak 15 orang dipastikan akan berangkat haji furoda.
Sebelumnya Alhijaz juga mengalami kendala yang sama dengan biro travel lainnya yakni belum mendapatkan kepastian mengenai keberangkatan calon jemaah haji.
Layanan Haji Furoda yang ditawarkan oleh Alhijaz terdiri dari tiga pilihan paket yakni Quard dengan biaya US$ 17.500 atau setara Rp 253,75 juta. Kemudian, paket Triple sebesar US$ 18.500 atau setara Rp 268,25 juta, serta paket double sebesar US$ 19.500 atau setara Rp 282,75 juta (kurs Rp 14.500 per dolar AS).
Fasilitas yang ditawarkan meliputi tiket pesawat kelas utama, hotel bintang lima, visa haji, tenda di Mina dan Arafah, perlengkapan ibadah, makan tiga kali sehari, pembimbing ibadah, muthawif dan dokter. Kemudian, peserta haji Alhijaz bisa berziarah ke Mekkah, Madinah hingga menagambil satu galon air zamzam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News