kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baru Saja Bangkit, Pelaku Bisnis Travel Agent Keberatan Tarif PPN Naik Jadi 11%


Rabu, 30 Maret 2022 / 17:47 WIB
Baru Saja Bangkit, Pelaku Bisnis Travel Agent Keberatan Tarif PPN Naik Jadi 11%
ILUSTRASI. Pelaku bisnis travel agent keberatan dengan kenaikan tarif PPN menjadi 11% mulai 1 April mendatang.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun berdampak sangat besar terhadap berbagai sektor industri, terutama pariwisata. Pelaku bisnis agen travel atau travel agent menjadi salah satu yang paling terkena dampak pandemi Covid-19.

Bahkan sebagian besar pelaku bisnis travel agent terpaksa harus menutup sementara bisnisnya. Hal ini dikarenakan masyarakat masih khawatir untuk berpergian jauh dan adanya pembatasan perjalanan.

Namun seiring dengan penurunan kasus Covid-19, saat ini pelaku bisnis travel agent kembali bangkit setelah terpuruk dalalam dua terakhir. Berbagai langkah terus dilakukan dengan menciptakan beragam produk tur yang menarik bagi wisatawan.

Baru saja bangkit, kini pelaku bisnis agen perjalanan harus menghadapi situasi dimana pemerintah akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% pada 1 April mendatang.

Baca Juga: Siap-siap! Tiket Kereta Mudik Lebaran 2022 Dibuka pada H-30

Salah satu pelaku bisnis travel agent Marvin mengatakan, dirinya masih keberatan dengan kenaikan PPN 11% tersebut mengingat industri ini baru saja bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19.

“Kalau menurut saya sebagai industri yang sedang berusaha bangkit lagi, agak keberatan. Karena tahun lalu sudah melihat adanya perubahan harga dan kalau tahun ini akan semakin membebani kami dalam segi cost operasional,” ujar Marvin kepada Kontan.co.id, Rabu (30/3).

Menurutnya, jika memang kenaikan PPN 11% akan tetap diberlakukan pada April mendatang, dirinya harus menaikkan harga layanan dengan memperhitungkannya terlebih dahulu. Ia berharap pelanggannya tidak keberatan dengan penyesuaian harga ini.

“Kalau memang sudah diterapkan ya mungkin dalam segi final cost untuk trip akan ada penyesuaian harga. Harapannya semoga calon customer tidak keberatan dengan penyesuaian ini,” tambahnya.

Untuk menaikkan tarif layanannya, tentu Marvin masih harus memperhitungkan secara detail agar biaya yang dikeluarkan pelanggan tidak membengkak, sehingga bisnis agen travelnya masih dapat berjalan dan menarik pelanggan.

“Kalau memang ternyata menjadi membengkak,maka dalam sejumlah aspek perjalanan seperti tiket pesawat atau akomodasi atau lainnya akan ada preferensi yang lebih murah agar tidak terlalu membebani calon penumpang,” katanya.

Baca Juga: Ekonom Sarankan Pemerintah Tunda Penerapan PPN 11%, Ini Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×