Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pengerjaan jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang hingga kini belum usai. Masih ada bagian yang belum tersambung (tepat di dekat Hotel Le Meridien). Meski begitu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap optimis proyek tersebut selesai November ini.
"Harus selesai, ditunggu saja. Tidak ada kendala lain lagi kok dan November ini harus selesai," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (19/11).
Ia mengakui, pihak kontraktor menemukan kendala jam kerja yang cukup menyulitkan melakukan percepatan penyelesaian pengerjaan fisik. Sebab, kontraktor baru mulai bekerja pada jam 23.00 hingga 05.00. Waktu itu digunakan di saat lalu lintas kawasan Mas Mansyur sepi.
"Mereka kesulitan kerja karena harus bekerja mulai jam 11 malam. Jadi, enggak bisa kerja biasa," kata Basuki.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan menjelaskan, pengerjaan paket Mas Mansyur yang belum selesai itu memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Kontraktor paket Mas Mansyur itu dilakukan oleh PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.
Kesulitan itu, antara lain, kondisi jalan eksisting, yang hanya memberikan ruang kecil bagi lalu lintas alat-alat berat yang digunakan untuk pembangunan JLNT tersebut. "Ruang yang sempit dan tidak bisa dilalui alat-alat berat, menjadi salah satu faktor penyelesaian konstruksi jalan layang ini tidak bisa secepat paket-paket lainnya," kata Manggas.
Untuk mempercepat penyelesaian konstruksi JLNT tersebut, PT Istaka Karya sudah mendatangkan alat penyangga berat dari Taiwan. Alat berat itu dibutuhkan karena kontraktor tidak bisa sembarangan melakukan pengecoran jalan. Sebab, kondisi jalan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur, termasuk jalan padat kendaraan bermotor, terutama pada jam-jam sibuk. Apabila tidak menggunakan alat berat khusus, akan menambah kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News