kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batavia Air bidik 70.000 jemaah umroh di 2012


Senin, 09 Juli 2012 / 08:50 WIB
Batavia Air bidik 70.000 jemaah umroh di 2012
ILUSTRASI. MacKenzie Bezos


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Metro Batavia, operator maskapai Batavia Air tak menyia-nyiakan momen ibadah umroh. Maskapai ini membidik sebanyak 70.000 penumpang umroh dari tanah air pada tahun ini. Target tersebut naik sekitar 10% dari pencapaian tahun lalu.

Direktur Komersial Batavia Air Sukirno Sukarna menuturkan, perusahaan optimis target tersebut dapat tercapai. Pasalnya, hingga Juni 2012, perseroan sudah berhasil mengangkut 55.000 penumpang umroh. "Sisanya 15.000 penumpang, kami bisa dapatkan pada Juli dan Agustus," kata Sukirno akhir pekan lalu.

Namun, dia tak menampik adanya kendala untuk mencapai target itu. Banyaknya jemaah yang gagal berangkat akibat gagal visa dan dampak dari kuota visa umrah menjadi kendala yang harus dihadapi Batavia. "Tapi ini dialami seluruh airlines yang terbang ke Jeddah, sehingga mengakibatkan adanya kursi kosong," ungkapnya.

Saat ini kontribusi penumpang jemaah umroh memang baru 10% - 20% dari total penumpang. Namun, kontribusinya terhadap pendapatan Batavia mencapai 30%.

Nah, demi meraih target penumpang umroh di tahun ini, Batavia telah membuka rute Cengkareng (Jakarta)-Dacca (Bangladesh)-Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) yang direalisasikan mulai musim panas ini. Dengan mengarungi rute tersebut, Batavia Air berharap mendapatkan hak angkut kelima di Dacca dan Abu Dhabi. Itu artinya boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di kedua bandara itu ketika transit

Batavia pihaknya telah mendapat izin rute dari Kementerian Perhubungan (Kemhub) selaku otoritas penerbangan sipil di Tanah Air. Namun, realisasi itu masih menunggu izin mendarat (land permit) dengan hak angkut kelima dari Pemerintah Bangladesh dan Uni Emirat Arab. "Kalau dapat izin dengan hak angkut kelima dari kedua negara itu, kami berharap bisa terbang di rute itu mulai musim panas tahun ini," ungkapnya.

Penerbangan untuk menggarap rute Jakarta-Dacca-Abu Dhabi tersebut, lanjut Sukirno, akan menggunakan pesawat Airbus A321 yang datang dalam beberapa hari mendatang. Frekuensi penerbangan direncanakan tiga kali seminggu atau lebih.

Pesawat Airbus A321 adalah salah satu jenis dari lima unit pesawat yang akan didatangkan maskapai milik pengusaha Yudiawan Tansari ini di sepanjang tahun ini. Empat pesawat yang lain berupa tiga unit jenis Airbus A320 dan satu unit jenis A330.

"Potensi umroh dan ziarah ke tempat-tempat suci sangat besar. Penumpang dari Indonesia sudah pasti, begitu juga Bangladesh. Kami sudah punya penerbangan Jakarta - Jeddah sehingga nanti bisa dikoneksikan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×