Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Tampaknya Batavia Air harus menunda rencana membuka jalur penerbangan ke Jeddah, Arab Saudi, tahun ini. Pasalnya, otoritas penerbangan negara tersebut belum menerbitkan izin mendarat bagi Batavia.
Manajer Humas Batavia Eddy Haryanto menjelaskan, sampai saat ini maskapai tempat dia bekerja belum mengantongi izin mendarat dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi, karena urusan dokumen yang belum selesai.
Eddy berharap, izin tersebut bisa segera keluar karena ia mendengar tim dari GACA akan segera ke Indonesia untuk melakukan audit. "Dengan begitu, semoga rencana terbang ke Jeddah bulan depan bisa terlaksana," kata dia, Senin (26/10).
Eddy menambahkan, Batavia telah siap menyambut kedatangan tim GACA tersebut. "Kami sendiri telah membentuk tim khusus yang mengurusi masalah izin mendarat ke Jeddah," tandasnya.
Semula Batavia Air berencana melakukan penerbangan perdana ke Jeddah pada Agustus lalu. Namun, rencana tersebut molor, dan dijadwalkan ulang Oktober ini.
Ternyata, hingga kini GACA belum juga mengeluarkan izin. Padahal, Batavia telah menyiapkan dua Airbus A 330 - 200 untuk melayani rute Jakarta - Jeddah dengan kapasitas masing-masing 320 penumpang. Sembari menunggu izin terbit, pesawat yang hendak diterbangkan ke Arab Saudi sementara ini akan melayani penerbangan domestik menuju Padang, Batam, dan Medan.
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanudin menjelaskan bahwa maskapai Indonesia memang harus memenuhi beberapa persyaratan agar bisa terbang ke luar negeri. Syarat-syarat itu antara lain berupa izin mendarat, traffic right, sampai air agreement.
Nah, untuk mengurus syarat-syarat tersebut ternyata butuh waktu yang tak singkat. "Contohnya, Lion Air telah mendapat izin mendara di Jeddah, namun proses pengurusannya sangat lama," kata Burhanudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News