Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk berencana mengoperasikan kembali tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur. Tambang batubara itu semula berhenti operasi pada tahun 2015 karena harga batubara melorot.
Saat tahap awal kembali beroperasi, Bayan Resources mematok target volume produksi kecil. Hanya saja, mereka belum bersedia membeberkan jumlahnya. "Kami berencana ingin memproduksi kembali, ya (mulai tahun ini) karena ini akan kami lipatkan lagi," ujar Chin Wai Fong, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk, kepada KONTAN, Selasa (28/2).
Asal tahu, tambang batubara Muara Tae beroperasi di bawah anak perusahaan Bayan Resources bernama PT Gunungbayan Pratamacoal. Gunungbayan beroperasi secara komersial sejak tahun 1999.
Pertimbangan Bayan Resources mengoperasikan kembali tambang Muara Tae karena harga jual batubara membaik. Makanya, perusahaan ini juga berencana memacu produksi batubara di Senyiur, Kalimantan Timur yang beroperasi di bawah PT Bara Tabang.
Secara keseluruhan, Bayan Resources memang belum bisa membeberkan target produksi batubara tahun 2017. Pasalnya, mereka masih menghitung proyeksi harga batubara dan potensi permintaan pasar. Lagipula proses pengajuan rencana produksi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga belum final.
Yang terang, target produksi Bayan Resources tahun ini bakal lebih besar ketimbang realisasi produksi tahun 2016. Informasi saja, perusahaan yang tercatat dengan kode saham BYAN di Bursa Efek Indonesia itu menetapkan target produksi 12 juta ton batubara pada tahun lalu.
Bayan Resources membarengi rencana peningkatan produksi batubara tahun 2017 dengan pembangunan infrastruktur. Mereka sudah memperbesar kapasitas angkut dari semula 18 juta ton batubara menjadi 20 juta ton batubara.
Produksi Bayan Resources berupa batubara dengan kadar 4.200 kilokalori (kkal) - 4.300 kkal. Cadangan batubara terbukti mereka sebesar 700 juta ton.
Sementara target pasar Bayan Resources adalah pasar dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa negara tujuan ekspor perusahaan tersebut, seperti Jepang, Korea, Filipina, China, Malaysia, India dan Taiwan.
Hingga akhir tahun ini, Bayan Resources memastikan hanya berkecimpung dalam bisnis pertambangan batubara. Sejauh ini, bisnis pembangkit listrik belum membetot perhatian mereka. "Sementara kami fokus di core business kami dulu," tandas Jenny Quentero, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News