Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bayer menyiapkan investasi besar dalam bidang penelitian dan pengembangan alias Research and Development (R&D). Langkah ini sebagai strategi membangun pipeline yang terdiferensiasi untuk pertumbuhan jangka panjang.
Dengan strategi tersebut, perusahaan multinasional asal Jerman ini ingin mempercepat inovasi medis pada berbagai bidang terapeutik utama. Termasuk onkologi, penyakit kardiovaskular, neurologi, penyakit langka dan imunologi.
Anggota Dewan Manajemen Bayer AG dan Presiden Divisi Pharmaceuticals Bayer, Stefan Oelrich mengungkapkan 2025 akan menjadi tahun peluncuran penting bagi Bayer Pharmaceuticals.
Bayer juga mencapai kemajuan signifikan dalam platform terapi sel dan gen, serta mencapai tonggak uji klinis penting, terutama di bidang pengobatan penyakit parkinson.
"Strategi pertumbuhan kami berjalan sesuai rencana dan memberikan nilai yang signifikan. Tahun ini, kami akan meluncurkan sejumlah produk terobosan dengan potensi penjualan yang luar biasa," ungkap Stefan dalam rilis yang disiarkan Selasa (8/4).
Baca Juga: Begini Strategi Bayer Indonesia di Sektor Kesehatan dan Pertanian
Stefan melanjutkan, Bayer fokus pada pengembangan program-program kunci dengan potensi besar melalui penilaian dan prioritas yang ketat. Fokus pada area dengan kebutuhan medis besar yang belum terpenuhi dan potensi nilai tinggi, Bayer meningkatkan kualitas pengembangan obat-obatan yang diproduksi.
Pada tahun ini, Bayer berencana menghadirkan beberapa pilihan pengobatan baru. Di antaranya, pertama, memperluas portofolio kardiologi dengan terapi baru untuk transthyretin amyloid cardiomyopathy di Eropa.
Kedua, pilihan pengobatan baru untuk pasien gagal jantung dan fraksi ejeksi ventrikel kiri 40%, atau jenis gagal jantung yang umum terjadi akan tersedia pada akhir tahun 2025.
Ketiga, pengobatan inovatif bebas hormon untuk meringankan gejala vasomotor sedang hingga berat pada wanita menopause.
Keempat, opsi pengobatan baru untuk pria dengan kanker prostat metastatik yang sensitif terhadap hormon. Langkah tersebut akan memperkuat posisi Bayer sebagai pemimpin di bidang ini.
Wakil Presiden Eksekutif Strategi Produk Global dan Komersialisasi sekaligus Anggota Tim Kepemimpinan Divisi Pharmaceuticals Bayer, Christine Roth mengungkapkan capaian dan rencana Bayer telah dipaparkan dalam Pharma Media Day pada 1 April 2025 lalu.
Termasuk untuk transthyretin amyloid cardiomyopathy dan gagal jantung, serta opsi bebas hormon untuk gejala menopause yang akan segera hadir.
Baca Juga: Bayer Indonesia Dorong Inovasi Berkelanjutan untuk Pertanian Masa Depan
"Kami juga menantikan persetujuan regulasi untuk pengobatan onkologi yang menjanjikan di tahun 2025, yang menekankan komitmen kami terhadap inovasi dalam bidang kesehatan. Setiap pengembangan baru membawa kami selangkah lebih dekat untuk mewujudkan visi kami," kata Christine.
Anggota Komite Eksekutif Divisi Farmasi Bayer dan Kepala R&D Christian Rommel mengungkapkan transformasi strategis Bayer telah mencapai kemajuan signifikan dalam R&D untuk menghadirkan pengembangan obat-obatan yang terstruktur secara kompetitif dan terdiferensiasi. Pada tahun 2024, uji klinis fase III tahap akhir Bayer telah mencapai hasil positif.
Rommel bilang, pengembangan obat-obatan tahap awal Bayer yang baru akan mendorong pertumbuhan jangka panjang. Sekaligus memungkinkan Bayer untuk mengembangkan pengobatan tertarget yang memberikan peningkatan hasil pengobatan signifikan pada pasien.
"Kini kami siap menghadirkan terapi inovatif yang dapat mengubah hidup pasien, sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," tandas Rommel.
Selanjutnya: Robert Kiyosaki: Kita Sudah Masuk Resesi! Saatnya Bertindak atau Tertinggal
Menarik Dibaca: Dominan Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (10/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News