kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bayer perbesar kapasitas pabrik Cimanggis


Kamis, 17 November 2011 / 18:31 WIB
Bayer perbesar kapasitas pabrik Cimanggis
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 84,84 poin atau 1,41% ke 6.093,55 pada akhir perdagangan Senin (28/12).


Reporter: Sofyan Nur Hidayat |

JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Bayer Indonesia tengah melakukan peningkatan kapasitas pabriknya di Cimanggis Bogor, Jawa Barat. Kapasitas tersebut naik dari 37 juta pak menjadi 47 juta pak per tahun. Dana investasi yang disiapkan untuk peningkatan kapasitas produksi itu mencapai Rp 200 miliar.

Thomas-Peter Hausner, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia dan PT Bayer MaterialScience Indonesia menerangkan langkah Bayer meningkatkan kapasitas pabriknya sebagai bagian dari berkomitmen mereka untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.

"Kami juga akan mempertahankan posisi sebagai salah satu perusahaan global dengan kompetensi utama di bidang perawatan kesehatan, nutrisi dan material berteknologi tinggi," ujar Hausner dalam siaran persnya.

Peningkatan kapasitas produksi ini akan menjadikan pabrik Cimanggis sebagai pusat produksi Bayer Indonesia untuk produk-produk farmasi dan obat-obat bebas. Selain di pasarkan di dalam negeri, produksi mereka juga diekspor ke berbagai negara di Asia Pasifik dan Eropa.

Corporate Communication Manager PT Bayer Indonesia, Asmara Pusparani mengatakan peningkatan kapasitas pabrik di Cimanggis sudah dilakukan sejak awal bulan Maret lalu. "Targetnya pada tahun 2013 sudah bisa beroperasi," kata Asmara.

Sepanjang Januari-September 2011, Bayer Indonesia telah membukukan total penjualan senilai Rp 2,2 triliun. Angka penjualan itu mengalami peningkatan 11,7% dari periode yang sama tahun lalu. Dari angka penjualan itu, Bayer MaterialScience berkontribusi sebesar 45% dari total penjualan, Bayer HealthCare sebesar 35% dan Bayer CropScience sebesar 25%.

Hingga tahun 2016, Bayer Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis mereka bisa tumbuh rata-rata sebesar 10% tiap tahun. Penjualan pada lima tahun ke depan ditargetkan bisa mencapai Rp 5,2 triliun.

Selain perluasan dan peningkatan kapasitas produksi pabrik Cimanggis, Bayer Indonesia kini tengah mempersiapkan peluncuran beberapa produk dan aplikasi baru dari ketiga grup bisnisnya yaitu Bayer HealthCare, Bayer CropScience dan Bayer MaterialScience.

Bayer HealthCare bergerak dalam industri perawatan kesehatan dan produk-produk medis, Bayer CropScience dalam bidang perlindungan tanaman, ilmu lingkungan dan bioscience serta Bayer MaterialScience produsen material berteknologi tinggi dalam bisnis coating (bahan pelapis), adhesive (bahan perekat), insulating materials and sealants (material insulator).

Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG), Parulian Simanjuntak mengungkapkan langkah yang dilakukan Bayer dengan menjadikan pabrik di Indonesia sebagai basis ekspor regional sudah tepat. Dengan pabrik yang terpusat produksi bisa dilakukan secara massal dan biaya bisa dipangkas. "Membangun pabrik di semua negara justru tidak efisien," kata Parulian.

Apalagi di Indonesia sendiri pasar farmasi sangat besar dan akan terus berkembang terutama setelah pemerintah memutuskan program BPJS. Pusat produksi juga diikuti dengan pembangunan penelitian dan pemasaran yang terpusat.

Parulian mengatakan investasi di bidang farmasi di Indonesia memang menarik. Sebuah perusahaan asal India menurutnya juga sedang menjajaki investasi di Indonesia. Mereka sudah berkonsultasi dengan IPMG dan tengah mempertimbangkan untuk membangun pabrik di Indonesia.

Bayer sendiri terus meningkatkan investasinya di Asia. Ketua Dewan Manajemen Bayer AG, Marijn Dekkers mengatakan Grup Bayer berencana untuk terus memperluas jaringan distribusi, peningkatan penelitiannya serta meningkatkan penjualan di Asia. "Kami bertujuan meraih peningkatan penjualan lebih dari 60% di Asia hingga tahun 2015," kata Dekkers.

Bayer berhasil membukukan penjualan sebesar 6,9 miliar Euro pada 2010. Sedangkan penjualan pada tahun 2015 ditargetkan melampaui 11 miliar Euro. Dari angka ini, China yang merupakan pasar terbesar mereka diperkirakan akan berkontribusi sekitar 6 miliar Euro.

Menurut Dekkers, Grup Bayer telah menempatkan proporsi bisnis yang signifikan di Asia. Dua puluh tahun lalu, Asia hanya berkontribusi sekitar 10% dari total penjualan atau setara dengan 2 miliar Euro. Namun pada tahun 2010, kawasan ini telah berkontribusi sekitar 20% dari total penjualan.

Untuk mendukung pertumbuhan di Asia, Bayer menyiapkan modal senilai 1,8 miliar Euro sampai dengan 2015. Namun fokus utama kegiatan Bayer adalah Greater China, yang saat ini merupakan pasar terbesar Bayer di kawasan ini. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2011 ini penjualan di Greater China mencapai 2,2 miliar Euro atau setara 8% dari total penjualan Grup Bayer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×