Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Semakin tinggi minat wisatawan Indonesia berlibur ke luar negeri membawa berkah bagi PT Bayu Buana Tbk, perusahaan yang bergerak di bisnis agen perjalanan. Tahun ini, Bayu Buana berencana menambah sedikitnya 10 destinasi paket wisata, baik yang baru maupun pengembangan produk yang sudah ada.
Emiten berkode saham BAYU ini akan memperbanyak paket wisata tur ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Kamboja, Laos dan Filipina. Alasannya, biaya ke lokasi tujuan tadi tidak terlalu mahal, terutama pada saat low season. "Kami terus mengikuti apa yang sedang menjadi tren," ujar Pranowo Gumulia, Presiden Direktur Bayu Buana kepada KONTAN, belum lama ini.
Bayu Buana juga akan menawarkan lebih banyak paket wisata tur ke China serta Eropa bagian selatan dan timur. Eropa banyak dipilih karena nilai tukar Euro sedang terpuruk, sehingga harga barang di sana menjadi lebih murah.
Pranowo menjelaskan, Bayu Buana saat ini memang lebih banyak menggarap segmen outbond atau turis Indonesia yang berkunjung ke luar negeri daripada inbound alias turis asing yang berkunjung ke Indonesia. Salah satu pemicunya karena krisis finansial yang melanda kawasan Eropa.
Kendati demikian, Bayu Buana masih berupaya mempromosikan pariwisata Indonesia ke mancanegara. Misalnya dengan cara membentuk joint venture dengan perusahaan agen perjalanan asal China.
Agar bisa mendatangkan lebih banyak turis mancanegara ke Indonesia, Bayu Buana juga membuka perwakilan di beberapa negara di kawasan Asia. Namun, manajemen perusahaan itu belum mau menyebutkan nama negara-negara tersebut.
Selama kuartal I-2013, pendapatan Bayu Buana naik tipis 2,81% dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 323,45 miliar. Sedangkan laba periode berjalan perusahaan ini tumbuh 28,85% menjadi Rp 2,68 miliar.
Pendapatan Bayu Buana berasal dari tiket sebesar Rp 3,77 miliar, tur Rp 2,39 miliar, hotel Rp 2,6 miliar, serta dokumen dan lain-lain Rp 0,09 miliar. "Tiket masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan kami, yakni sebesar 80%," ujar Hardy Karuniawan, Direktur Keuangan Bayu Buana.
Mulai tahun ini, Bayu Buana berniat memperbesar porsi pendapatan dari tur. "Profit tur lebih besar, karena sudah mencakup tiket dan hotel," ungkap Hardy.
Bayu Buana berharap laba di sepanjang tahun ini tumbuh 30% di atas pencapaian tahun lalu yaitu Rp 16,53 miliar. Namun Hardy enggan menyebutkan target pendapatan selama tahun ini. Sebagai perbandingan, pendapatan tahun lalu adalah Rp 1,53 triliun.
Demi meraih target itu, Bayu Buana akan mengembangkan semua lini bisnisnya, yaitu corporate travel management services, outbound tour, dan inbound tour. Di lini corporate travel management services, Bayu juga akan memperluas target pasar dengan meluncurkan Booking Platform, sebuah layanan online booking produk perjalanan yang secara khusus menyasar pasar small medium enterprise.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News