Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski penjualan mobil diprediksi akan meningkat pada tahun ini, namun tidak demikian halnya dengan penjualan ban. Pada awal tahun ini, bisnis ban jutru menunjukkan penurunan dibanding penjualan di bulan Desember tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane bilang, salah satu penyebab menurunnya penjualan karena kekhawatiran pasar dalam negeri untuk membeli ban baru terkait rencana kenaikan harga BBM dalam waktu dekat ini. "Kenaikan harga BBM memang akan menimbulkan efek yang berkelanjutan pada kenaikan harga-harga di berbagai sektor. Jadi pembeli di pasar domestik sekarang memilih wait and see," kata Aziz.
APBI mencatat, jumlah penjualan ban mobil di Januari 2012 hanya menyentuh angka 3.993.867 unit. Angka ini turun dibanding penjualan pada bulan Desember tahun lalu yang mencapai angka 4.409.892 unit ban mobil.
Selain pasar dalam negeri yang masih menunggu kejelasan kenaikan harga BBM, resesi global pun masih ikut mempengaruhi turunnya penjualan ban di bulan Januari. Ekspor ban mobil di bulan lalu memang lebih rendah dari bulan Desember 2011. Pada akhir tahun lalu, APBI mencatatkan jumlah pengiriman ban mobil sebanyak 26.393 ton, namun menurun di Januari menjadi 25.448 ton.
Sedangkan nilai ekspor ban mobil turun dari US$ 123.992.286 menjadi hanya US$ 109.955.386. Aziz mengungkapkan, kondisi ini akan terus terjadi hingga pertengahan tahun ini. Walaupun begitu, ia memprediksi perbaikan penjualan hanya akan berlaku sebentar sebelum kembali jatuh. Karena kondisi yang tidak bagus ini, Aziz menilai bila penjualan ban mobil tahun ini sama dengan penjualan ban mobil di tahun 2010 sebanyak 49,58 juta unit, hal ini sudah cukup bagus.
Namun penurunan penjualan justru tidak menimpa produsen ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Direktur Multistrada Uthan M Arief bilang penjualan ban untuk periode Januari-Februari tahun ini justru meningkat sebesar 20% dibanding penjualan pada periode yang sama pada periode yang sama di tahun lalu. "Penjualannya bagus hingga sekitar 20% untuk ban mobil maupun motor," katanya tanpa merinci.
Walaupun begitu, Uthan mengaku ada beberapa tantangan yang dihadapi pelaku bisnis ban saat ini. Misalnya saja isu kenaikan BBM yang berpotensi memperlambat penjualan Multistrada. Dia juga bilang, penjualan Multistrada masih akan aman hingga akhir April tahun ini. Sedangkan dari bulan Mei mendatang, ada sejumlah hal yang dapat mempengaruhi penjualan Multistrada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News