Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Laba bersih perusahaan ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk sepanjang semester pertama 2013 year-on-year (yoy) menyusut. Kenaikan pendapatan bersih tidak mampu mengompensasi tingginya beban yang harus ditanggung, perusahaan yang memiliki kode saham MAPI ini.
Mengutip laporan keuangan MAPI per Juni 2013, laba bersih MAPI tercatat turun dari Rp 166,05 miliar menjadi Rp 146,36 miliar.
Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati mengaku, MAPI mendapat tekanan jangka pendek dari aspek marjin.
"Sejak kuartal pertama, sudah terlihat ada biaya-biaya yang melonjak melebihi penjualan," ujarnya Kamis (25/7). Namun, pendapatan bersih MAPI sepanjang enam bulan pertama tahun ini tetap naik 26,58% menjadi Rp 4,38 triliun. Pendapatan dari seluruh lini bisnis, mulai dari penjualan eceran, grosir, pendapatan konsinyasi, hingga perolehan dari sewa dan jasa pemeliharaan mengalami peningkatan.
Target tercapai
Sebagai contoh, penjualan eceran dan grosir naik dari Rp 3,02 triliun menjadi Rp 3,87 triliun. Komisi dari penjualan konsinyasi bersih juga meningkat 16,57% menjadi Rp 472,73 miliar.
Adapun pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan melejit dari Rp 26,97 miliar menjadi Rp 30,11 miliar. Namun, kenaikan pendapatan tersebut tidak cukup kuat untuk menahan sejumlah beban yang kian membengkak. Seperti, beban penjualan yang naik dari Rp 1,21 triliun menjadi Rp 1,61 triliun pada Juni 2013. Beban umum dan administrasi pun ikut terkerek naik dari 219,15 miliar menjadi Rp 255,92 miliar.
Begitu pula beban keuangan yang mencapai Rp 99,53 miliar, dibanding periode yang sama sebelumnya yaitu Rp 71,69 miliar. Fetty merinci, ongkos tenaga kerja dan tarif sewa gerai, masing-masing naik hingga 30%. Hal ini akibat adanya kenaikan upah minimum regional (UMR) yang besarannya mencapai 45% di awal tahun.
Di saat yang sama, para pengelola mal menaikkan tarif sewa. Padahal, perusahaan harus merekrut tenaga kerja baru dan membuka gerai baru untuk menunjang upaya ekspansi. Fetty memperkirakan, tekanan akan berlanjut hingga semester dua. "Pertumbuhan laba tidak akan setinggi penjualan," ramalnya.
Kendati demikian, manajemen MAPI optimistis target tahun ini bisa tercapai. Bahkan, untuk pendapatan, diyakni bisa lebih besar dari yang diproyeksikan di awal tahun. Perusahaan itu menargetkan bisa mengantongi kenaikan pendapatan hingga 25% tahun ini. Sekedar informasi, sepanjang 2012, pendapatan MAPI tercatat Rp 7,59 triliun. Maka, pendapatan tahun ini diharapkan minimal menyentuh angka Rp 9,48 triliun.
Mitra Adiperkasa yakin, konsumsi masyarakat akan menunjukkan tren kenaikan. Hal tersebut yang akan dimanfaatkan oleh peritel yang menguasai merek-merek kelas atas ini.
Sepanjang semester satu 2013, MAPI telah menambah 205 gerai baru dengan luas area 39.500 meter persegi (m²). Dengan adanya tambahan tersebut, total gerai yang sudah beroperasimencapai 1.588 gerai yang tersebar di 56 kota di Indonesia.
Gerai-gerai itu mencakup department store, specialty store, dan food & beverage (F& B). MAPI menargetkan bisa membuka 300 gerai baru tahun ini. Perusahaan itu sudah menyiapkan dana untukini hingga Rp 900 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News