Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Real estat Indonesia (REI) mengemukakan kenaikan harga bahan bangunan dan juga pelemahan mata uang rupiah sangat berpengaruh pada bisnis properti.
Raymond Arfandy, Wakil Ketua Umum DPP REI mengatakan kenaikan harga bahan bangunan ini tentunya akan semakin membebani biaya produksi properti.
"Tentunya kenaikan harga bangunan tersebut sangat berpengaruh. Bidang properti itu padat material. Otomatis kenaikan harga material sangat berpengaruh kepada cost produksi properti," tuturnya saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Senin (10/10).
Baca Juga: Berdampak Signifikan Bagi Penjualan, Emiten Properti Ingin Insentif PPN Diperpanjang
Raymond melanjutkan, pihaknya tidak berdiam diri dalam menghadapi kenaikan beban ongkos produksi ini. REI sudah berkali-kali mengajukan penyesuaian harga kepada pemerintah terkait harga rumah subsidi.
Sayangnya, menurut REI hingga sekarang pihaknya belum menerima tanggapan apapun. Pihaknya juga tidak mengetahui penyebab Pemerintah yang belum menanggapi usulan para pengembang ini.
"Yang kami minta, minimal ada penyesuaian harga sampai 10% kenaikannya. Besaran ini logis. Tetapi hingga kini, kami belum menerima tanggapan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News