Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau ada pandemi virus corona, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menegaskan kembali target produksi minyak dan gas di tahun ini ada di kisaran 100-105 MBOEPD. Adapun biaya produksi migas ditetapkan di bawah US$ 10 per BOE dengan total belanja modal alias capital expenditure (capex) di bawah US$ 240 juta.
Manajemen MEDC juga menyampaikan beberapa capaian kinerja perusahaan terkini. Misalnya, keberhasilan program pengeboran eksplorasi Bronang-2 dan Kaci-2 di PSC South Natuna Sea Blok B. Sumur tersebut telah diuji dengan hasil gas kering berkualitas tinggi dan membuka potensi baru untuk ke depannya. Dua sumur eksplorasi lanjutan akan dibor di Blok B sepanjang tahun 2020.
Kemudian, ada proyek Lapangan Gas Paus Biru di PSC Sampang yang terletak di lepas pantai Jawa Timur. Proyek ini telah mendapat persetujuan dari mitra joint venture dan SKK Migas untuk pengembangan anjungan kepala sumur tak berawak dengan satu sumur pengembangan horisontal.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) menegaskan tidak berminat masuk ke Blok Masela
MEDC juga menjalankan proyek pengembangan gas lapangan Meliwis di PSC Madura Offshore, Jawa Timur. Proyek ini telah beroperasi dengan aman yang mana produksi gas perdana dilakukan pada 13 Juli 2020.
Lapangan tersebut dikembangkan dengan anjungan tak berawak dan pipa bawah laut sepanjang 11 kilometer yang terhubung ke anjungan Maleo untuk mensuplai kebutuhan industri domestik di Jawa Timur sebesar 20 MMCFD.
Sementara itu, kegiatan eksplorasi sumur geothermal di Blawen Ijen, Jawa Timur yang dijalankan MEDC, anggota indeks Kompas100 ini, telah berhasil menemukan sumber cadangan panas bumi. Pengujian untuk penilaian komersialitas sedang berlangsung, sementara rig sudah dipindahkan untuk pengeboran sumur eksplorasi panas berikutnya di Ijen.
Anak usaha MEDC, yaitu Amman Mineral Nusa Tenggara Tahap ke-7 telah berhasil mengakses bijih produktif dengan peningkatan produksi yang dimulai sejak April 2020.
MEDC turut melaksanakan call option pada Agustus 2020 untuk membayar sisa obligasi USD 5NC3 S144A yang jatuh tempo pada 2022. Pelaksanaan call option merupakan kelanjutan dari proses tender offer yang dilakukan pada bulan Maret 2020 terkait obligasi tersebut. Lewat proses ini, MEDC dapat mengurangi posisi utang lebih awal.
Baca Juga: Rights issue 7,5 miliar saham, ini rekomendasi untuk Medco Energi (MEDC)
Ronald Gunawan Direktur Operasi MEDC berkomentar, pihaknya sangat senang dengan keberhasilan perusahaan terutama dalam melakukan pengeboran eksplorasi di Blok B dan Ijen. “Hal ini akan membuka peluang baru terhadap dua dari tiga segmen bisnis utama kami,” imbuh dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (25/8) malam.
MEDC dipastikan akan melanjutkan investasi di masa sulit ini dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pekerja dan kontraktor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News