kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini cara mencegah WhatsApp dibajak, jangan klik "Ok"


Rabu, 13 Mei 2020 / 11:30 WIB
Begini cara mencegah WhatsApp dibajak, jangan klik


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

Menurut Alfons, ketika pengguna mendapatkan notifikasi tersebut, maka mereka harus meng-klik tombol "Verifikasi" untuk mengambil alih akunnya masing-masing.

"Jangan klik 'OK', tapi klik 'Verifikasi'," tambah Alfons.

Ketika memilih tombol "Verifikasi", maka pengguna sejatinya harus melakukan verifikasi ulang akun Whatsapp, dengan enam digit kode yang dikirimkan ke nomor ponsel. Kode verifikasi bisa dikirimkan melalui SMS atau telepon.

Baca Juga: Mendag: Pasar tradisional tetap buka dengan penerapan protokol pencegahan covid-19

Nah, sebaliknya, jika pengguna menekan "OK", Alfons mengatakan bahwa pengguna seakan menyetujui bahwa akun mereka memang masuk di perangkat lain.

Artinya, pengguna menjadi korban pembajakan jika mereka sendiri tidak mencoba untuk masuk atau mengganti nomor Whatsapp. Akun tersebut lantas bisa disalahgunakan untuk beragam kepentingan.

"Kalau Whatsapp sudah dibajak memang bisa disalahgunakan," ujar Alfons

Menurut Alfons, pembajakan di Whatsapp sendiri bervariasi, bentuknya bisa berupa kegiatan merusak nama baik, mengganggu di grup WhatsApp, menyebarkan fitnah, meminjam uang tanpa sepengetahuan, dan lain sebagainya.

Meski demikian, Alfons memastikan bahwa akun WhatsApp tidak bisa dipakai untuk verifikasi pinjaman online.

Baca Juga: Ini cara mendapatkan token dan listrik gratis dari PLN, berlaku sampai Juni

Sebab, platform semacam itu mengharuskan pengguna untuk menyertakan dokumen lain seperti KTP, KK, dan lain sebagainya. Kecuali dokumen-dokumen itu juga ikut dicuri informasinya.




TERBARU

[X]
×