kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini strategi APM dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar skutik


Kamis, 29 Agustus 2019 / 19:59 WIB
Begini strategi APM dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar skutik
ILUSTRASI. Perakitan motor Honda


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan pasar sepeda motor tanpa persneling atau skuter matik (skutik) semakin ketat dari waktu ke waktu. Hal ini ditandai dengan terus bertambahnya line up produk baru yang memasuki pasar skutik dalam negeri.

Dalam menghadapi kondisi ini, Agen Pemegang Merk (APM) memiliki strategi yang berbeda-beda untuk menjaga penguasaan pasar dan penjualan unit masing-masing. PT Yamaha Indonesia (Yamaha) memutuskan untuk berfokus untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan yang dimilikinya.

Saat ini, Yamaha memiliki line up produk baik di segmen sepeda motor skutik, sport, dan underbone (bebek). Public Relation Manager PT Yamaha Indonesia, Anton Widiantoro mengatakan, line up produk yang dimiliki oleh Yamaha untuk segmen skutik sudah cukup komplit dan memiliki keunggulan teknologi bila dibandingkan dengan produk-produk lain di kelas yang sama.

Baca Juga: Skutik masih jadi tipe sepeda motor paling laris

“Yamaha sebagai pioneer di kategori matik memiliki keunggulan produk dan teknologi seperti blue core, VVA, smart key system, ABS, stop smart system, smart motor generator, dll,” ujar Anton kepada Kontan.co.id, Kamis (29/08).

Sementara itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memiliki strategi yang agak berbeda dengan Yamaha dalam menjaga penjualan dan penguasaan pasar. Dalam hal ini, SIS lebih memilih untuk berkompetisi dari segi harga dengan menghadirkan produk-produk skutik dengan harga yang terjangkau.

Dengan strategi ini, SIS telah berhasil mencatat pertubuhan penjualan rata-rata setiap bulannya sebesar 12% secara tahunan (year-on-year/yoy) untuk produk skutik. Adapun angka penjualan rata-rata SIS untuk segmen skutik setiap bulannya adalah sebesar 2.500 unit per bulan. Hal ini didukung oleh jaringan penjualan resmi Suzuki yang telah mencapai kurang lebih 400 outlet.

Baca Juga: Kemenperin dan pengusaha Jepang uji coba kendaraan listrik

Saat ini Suzuki NEX II dan Suzuki Address masih menjadi unggulan SIS dalam bersaing di pasar skutik dalam negeri. Menurut keterangan 2W Sales and Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales, Yohan Yahya, saat ini Suzuki NEX II dan Suzuki Address memiliki kontribusi sebesar 35% dalam total penjualan sepeda motor SIS.

Sementara itu sebanyak 65% sisanya ditopang oleh penjualan segmen sepeda motor sport dan underbone dengan perbandingan 4:6. Sayangnya, Yohan masih belum bersedia untuk memberikan bocoran perihal ada atau tidaknya rencana SIS untuk mengeluarkan line up skutik baru. “tunggu saja,” ucap Yohan kepada Kontan.co.id, Kamis (29/08).

Meski memiliki pendekatan strategi yang berbeda dalam menghadapi persaingan di pasar skutik dalam negeri, kedua APM ini memiliki pandangan yang kurang lebih sama mengenai kondisi perkembangan pasar skutik dalam negeri. Menurut keterangan Yohan, pasar skutik dalam negeri mengalami kenaikan sebesar 10% secara yoy di semester I 2019.

Baca Juga: Honda sumbang 37% ekspor motor nasional bulan Juli 2019

Sejalan dengan hal tersebut, Anton mengatakan bahwa angka permintaan skutik di dalam negeri cenderung bertumbuh dari waktu ke waktu. Hal ini didorong oleh karakteristik masyarakat di Indonesia yang menyukai kepraktisan dan kemudahan dalam berkendara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×