Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sekretaris Perusahaan ELSA Ari Wijaya menambahkan, sampai dengan Juni 2021, Elnusa telah meraih kontrak konsolidasi hingga 75% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021 atau senilai Rp 6,5 triliun.
"Di sisa tahun ini, kami akan berupaya setidaknya dapat memenuhi RKAP, semoga dengan sisa waktu bisa mengejar target tersebut," kata dia dalam kesempatan yang sama.
Kendati realisasi kontrak sudah tercapai lebih dari setengah target, Elnusa tidak mau gegabah merevisi target menjadi lebih tinggi. Alasannya, nature bisnis di bidang jasa penunjang energi agak berbeda dengan sektor bisnis lain.
Ari mencontohkan, misalnya tender didapatkan pada bulan ini Juli atau Agustus tahun ini, biasanya proyek tersebut baru dikerjakan tahun depan.
Menurut dia, sejauh ini prospek bisnis yang menjanjikan bagi ELSA adalah konsumsi BBM dalam negeri yang masih tinggi dibandingkan hasil produksi minyak.
Baca Juga: Sampai pertengahan tahun, realisasi kontrak Elnusa (ELSA) capai 75% dari RKAP 2021
"Dengan adanya hal tersebut, timbul optimisme bahwa KKKS akan meningkatkan produksi dan ini merupakan peluang bagi ELSA karena kami menyediakan jasa EOR untuk membantu menjaga dan meningkatkan kapasitas produksi migas nasional," tegas Ari.
Di sisi hilir, Elnusa juga menyediakan jasa distribusi logistik energi. Pihaknya sudah dipercaya menjalankan kajian pengelolaan depo depo/vendor held stock di beberapa lokasi.
Pada kuartal I-2021, Elnusa mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,8 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 1,6 miliar. Secara komposisi pendapatan usaha ELSA terdiri dari, jasa hulu migas memberikan kontribusi sebesar 39%, jasa distribusi dan logistik energi 50% dan 11% sisanya dikontribusikan oleh jasa penunjang.
Selanjutnya: Pengamat: Pemerintah harus konsisten, demi cari pengganti Shell di Masela
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News