kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Begini Strategi Gunung Raja Paksi (GGRP) Perbaiki Kinerja Usai Cetak Rugi


Kamis, 07 Agustus 2025 / 18:30 WIB
Begini Strategi Gunung Raja Paksi (GGRP) Perbaiki Kinerja Usai Cetak Rugi
ILUSTRASI. Gunung Raja Paksi (GGRP) cetak kinerja kurang menggembirakan setelah cetak rugi bersih US$ 20,98 juta di semester I-2025


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berupaya memulihkan kinerja. GGRP fokus memperbaiki performa keuangan pasca berbalik rugi pada separuh pertama tahun ini.

GGRP menanggung kerugian sebesar US$ 20,98 juta pada semester I-2025. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu GGRP masih meraih laba bersih senilai US$ 118,42 juta.

Kerugian GGRP tak lepas dari penurunan penjualan yang cukup signifikan, merosot 57,76% secara tahunan (year on year/YoY) dari US$ 200,03 juta menjadi US$ 84,48 juta.

Pendapatan GGRP didominasi oleh penjualan baja ke pasar lokal sebesar US$ 78,61 juta.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Hadirkan Dua Produk Baja Baru yang Ramah Lingkungan

Jumlah itu atau setara 93,05% dari total penjualan GGRP pada semester I-2025. Sedangkan penjualan ke pasar ekspor menyumbang US$ 5,86 juta. Penjualan lokal maupun ekspor GGRP kompak mengalami penurunan masing-masing 59,27% dan 16,16% (yoy).

Direktur Gunung Raja Paksi Harianto membeberkan bahwa kinerja GGRP pada semester I-2025 mencerminkan tekanan yang masih membayangi industri baja nasional. Perlambatan permintaan di beberapa sektor utama dibarengi derasnya arus produk baja impor dengan harga murah.

Meski begitu, Harianto mengatakan GGRP tetap menjaga posisi likuiditas untuk mendukung kebutuhan operasional. Pada semester I-2025, posisi likuiditas GGRP menunjukkan tren yang positif. Indikator utama seperti current ratio, quick ratio dan cash ratio tetap di angka positif.

Menurut Harianto, hal tersebut menunjukkan GGRP memiliki kapasitas yang memadai untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek.

"Keseimbangan antara likuiditas dan kontrol belanja modal menjadi pondasi penting bagi GGRP untuk tetap adaptif dan responsif di tengah kondisi pasar yang dinamis," kata Harianto saat dihubungi Kontan.co.id awal pekan ini.

 

Memasuki paruh kedua tahun 2025, Harianto melihat outlook industri masih cukup berat. Industri baja dalam negeri masih menghadapi situasi yang cukup menantang terimbas tekanan dari kondisi ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, serta ketidakpastian geo politik berdampak pada pergerakan permintaan dan persaingan pasar. 

Strategi Memulihkan Kinerja

GGRP pun mengusung sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan tersebut. Pertama, GGRP memprioritaskan penguatan penetrasi pasar domestik melalui peningkatan layanan pelanggan, sembari berupaya melakukan efisiensi operasional di seluruh rantai pasok.

Kedua, GGRP mendorong produk bernilai tambah yang sesuai dengan kebutuhan industri nasional. "Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan industri nasional yang mendorong substitusi impor dan peningkatan penggunaan produk baja lokal di berbagai proyek strategis," terang Harianto.

Ketiga, GGRP akan secara selektif mengevaluasi peluang ekspor ke pasar non-tradisional. Sejauh ini, pasar ekspor GGRP telah menyasar sejumlah negara seperti Australia dan New Zealand.

Di sisi lain, GGRP menyoroti tantangan industri baja nasional imbas dari kelebihan kapasitas global yang menyebabkan banjir impor ke pasar domestik. Di tengah situasi itu, GGRP berharap pemerintah memperkuat pengawasan arus impor dan memastikan kebijakan trade remedies diterapkan secara konsisten.

 

"Hal ini sangat diperlukan agar iklim usaha dalam negeri tetap adil dan kompetitif. Perlindungan pasar domestik yang seimbang tidak hanya menjaga keberlangsungan industri nasional, tetapi juga mendorong terciptanya iklim industri yang sehat," kata Harianto.

Dengan berbagai upaya tersebut, GGRP berharap bisa memulihkan kinerja secara bertahap.

"Perusahaan terus menjalankan berbagai langkah perbaikan struktural untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis dalam menghadapi dinamika pasar yang masih volatile," tandas Harianto.

Selanjutnya: Peruri dan Jamdatun Jalin Kerja Sama untuk Perkuat Kepastian Hukum Bisnis

Menarik Dibaca: Tips Bijak Menabung Ala Neo Bank

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×