kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bekasi Fajar (BEST) optimistis kejar target jual lahan 40 ha di semester II


Jumat, 03 Mei 2019 / 18:57 WIB
Bekasi Fajar (BEST) optimistis kejar target jual lahan 40 ha di semester II


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - CIKARANG. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST, anggota indeks Kompas100) optimis dapat mengejar target penjualan lahan tahun ini mulai semester II. Hal tersebut lantaran pihaknya belum mencatatkan penjualan tanah selama 4 bulan pertama ini.

Seri, Head of Investor Relation BEST menuturkan hingga saat ini pihaknya belum mencatatkan penjualan. "Masih belum karena karena kebanyakan inquiry kami dari Jepang, jadi mereka itu masa tahun bukunya Maret-April, baru kemudian melanjutkan bisnis ekspansinya," akunya kepada kontan.co.id, di Cikarang, Jumat (3/5).

Selain itu, ia menambahkan bahwa menilik tren perseroan juga penjualan lahan kebanyakan baru dilakukan pada semester II. Walaupun begitu, pihaknya optimis dengan target yang dipatok tahun ini dengan menjual 40 ha lahan dengan harga dari Rp 2,6 hingga Rp 3,2 juta.

Terkait gap harga yang cukup lebar, Seri menjelaskan bahwa harga tergantung dari beberapa faktor. "Itu karena area cukup lebar, kemudian pemilihan area dekat exit tol juga mempengaruhi harga lebih tinggi dibandingkan pemilihan area di belakang. Juga tergantung luas tanah," jelasnya.

Dari target tersebut pihaknya membidik pertumbuhan pendapatan 10%-15% atau sekitar Rp 1,05 triliun hingga Rp 1,1 triliun dibandingkan tahun lalu.

Sepanjang tahun lalu sendiri, perseroan mencatatkan pendapatan Rp 962,8 miliar atau turun 4,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1 triliun. Laba bersih 2018 senilai Rp 422,61 miliar turun 12,56% secara yoy dari Rp 483,33 miliar.

Terkait penurunan laba bersih sendiri, Seri menyebutkan faktor pelemahan rupiah menjadi salah satu alasannya. "Karena pinjaman kami berupa dollar, jadi kemarin sempat terkena marginnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×