Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menyatakan bahwa industri pergudangan dan logistik merupakan salah satu industri yang tahan banting (resilient).
Head of Investor Relations Bekasi Fajar, Seri mengatakan setiap tahun ada pembelian tanah industri dari segmen logistik.
"Memang benar logistik ini sektor yang sangat resilient ya, di masa pandemi kemarin maupun di masa normal. Setiap tahun selalu ada pembelian tanah industri dari sektor ini, baik untuk gudang maupun coldstorage," ujar Seri kepada Kontan, Jumat (12/1).
Baca Juga: Pemilik Lahan Industri Ketiban Berkah Ekspansi Manufaktur
Ia melanjutkan, BEST sendiri memiliki warehouse yang dibangun bersama dengan Daiwa House, pengembang gudang terbesar di Jepang, bernama Befa Digital Town. Pihaknya tidak menyebutkan besaran okupansinya, namun diisi dengan tenant-tenant dari sektor otomotif, elektronik, logistik.
Seri menyebutkan, penjualan tanah memang menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan dan perusahaan meyakini penjualan lahan dinilai masih akan mentereng.
"Tahun ini pasti masih jadi sektor yang sangat resilient karena pergudangan/logistik selalu dibutuhkan ya. Kami masih tetap fokus untuk menyediakan tanah. Pemasaran masih difokuskan ke industri otomotif, logistic data center, dan Fast Moving Consumer Good (FMCG), saat ini pipeline ada 86 hektar," imbuhnya.
Hingga September 2023, pendapatan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mencapai Rp410 miliar, sekitar 48% dari yang ditargetkan. Pendapatan juga cenderung stabil naik 1% jika dibandingkan pada tahun 2022. Laba bersih yang didapatkan perusahaan sebesar Rp101 miliar naik sekitar 7% dibandingkan dengan tahun lalu.
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) juga meraih marketing sales sembilan bulan pertama tahun 2023 (9M23) sebanyak 5 hektare yang setara dengan Rp122 miliar. Terutama dari sektor infrastruktur, warehouse, dan auto.
Mengenai capex tahun 2024, BEST enggan menyebutkan besarannya. Namun Seri menyebutkan, capex akan difokuskan ke kawasan industri dan tetap berusaha untuk meningkatkan recurring income.
Sementara itu, tahun 2023 lalu BEST menyiapkan belanja modal alias capex sebesar Rp 300 miliar pada tahun ini. Mayoritas penggunaan dana capex tersebut dialokasikan untuk ekspansi lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News