kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.295   40,00   0,25%
  • IDX 7.045   -20,25   -0,29%
  • KOMPAS100 1.022   -2,15   -0,21%
  • LQ45 795   -1,03   -0,13%
  • ISSI 224   -0,62   -0,28%
  • IDX30 416   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 491   -2,15   -0,44%
  • IDX80 115   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,37   -0,31%
  • IDXQ30 136   -0,37   -0,27%

Belajar mengenal konstruksi jembatan


Senin, 21 Maret 2016 / 16:00 WIB
Belajar mengenal konstruksi jembatan


Reporter: rumahku.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Secara kasat mata jembatan memang tampak sama, yakni tampil sebagai penghubung antara dataran yang satu dengan dataran lainnya. Meski begitu, ternyata jika dipahami lebih dalam, ada beberapa perbedaan mendasar mengenai konstruksi ideal sebuah jembatan.

Kendati waktu terus berlalu, namun konstruksi dasar sebuah jembatan tak banyak berubah dari tahun ke tahun, perubahan lebih nampak dari sisi material yang digunakan, seperti kayu, besi, baja, aspal, bahkan kaca, seperti jembatan kaca tertinggi di dunia yang ada di Zhangjiajie National Park, Tiongkok.

Tapi, seperti apa sebenarnya konstruksi jembatan yang ideal? Dan apa perbedaannya dengan konstruksi lain? Berikut adalah rinciannya.

1. Beam Bridge

Dikenal juga sebagai jembatan grider, desain kontruksi ini merupakan yang paling sederhana dalam membuat sebuah jembatan. Umumnya, jembatan ini berbentuk horizontal lurus, dengan tiang vertikal sebagai tiang pancang untuk memperkokohnya. 

Biasanya, tiang pancang terbuat dari baja atau beton yang ditancapkan ke dalam tanah. 
Konstruksi beam bridge umum digunakan untuk menghubungkan dua dataran yang tergolong dekat. Misalnya wilayah yang dipisahkan oleh sungai.

2.Truss Bridge

Mengadopsi ide dasar beam bridge, dari segi konstruksi, truss bridge agak lebih kokoh karena menggunakan kerangka truss yang berbentuk triangular. Meski tidak menancap ke tanah, namun tiang jembatan menjadi lebih kaku karena bentuk segitiga yang menghubungkan tiang yang satu dengan tiang lainnya.

Selain itu, garis–garis diagonal pada tiang jembatan juga berfungsi untuk mentransfer beban ke area yang lebih luas, sehingga beban tak berkumpul di satu titik.

3. Arch Bridge

Arch atau yang dalam bahasa Inggris berarti lengkungan merupakan jembatan yang dibuat secara melengkung layaknya busur panah. Meski secara konstruksi lebih menghemat material (tidak membutuhkan banyak material), namun secara ketahanan, desain ini lebih kuat dibandingkan dengan beam maupun truss.

4.Suspension Bridge

Di Indonesia, suspension bridge dikenal juga dengan sebutan jembatan gantung. Sesuai dengan namanya, jembatan ini kemudian disambungkan dengan beberapa tali sehingga nampak menggantung. Agar lebih kokoh, jembatan ini juga menggunakan tiang/menara sekitar 2 buah.

Karena bentuk jembatan ini cukup rumit, maka membutuhkan budget relatif besar untuk membangunnya. Namun, harga itu akan terbayarkan dengan bentuknya yang cenderung ikonik.

5.Cantilever Bridge

Merupakan jembatan yang paling rumit, cantilever bridge juga termasuk jembatan yang paling kokoh jika dibandingkan dengan keempat saingan lainnya. Jika dilihat pada gambar, jembatan ini dibagi atas beberapa ruas (tergantung panjang jalannya) yang masing – masing memiliki fungsi untuk menahan tegangan dan kompresi yang diterima oleh jembatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×