kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bentuk lima Subholding, Pertamina kejar omzet US$ 100 miliar


Jumat, 12 Juni 2020 / 19:48 WIB
Bentuk lima Subholding, Pertamina kejar omzet US$ 100 miliar
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian BUMN mengubah susunan organisasi untuk memperkuat PT Pertamina sebagai Holding Migas. Jika sebelumnya sudah terbentuk Subholding Gas yang dikomandoi oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

 Kini, Pertamina juga membentuk Subholding Upstream, Subholding Refinery & Petrochemical, Subholding Commercial & Trading, Subholding Power & New and Renewable Energi serta Subholding Shipping Company.

Baca Juga: Ini alasan Erick Thohir pertahankan Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina

Dengan demikian, secara umum tugas Pertamina sebagai holding akan diarahkan pada pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup, mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.

Sementara subholding akan menjalankan peran untuk mendorong operational excellence melalui pengembangan skala dan sinergi masing-masing bisnis.

Selain itu juga bisa mempercepat pengembangan bisnis dan kapabilitas bisnis existing serta meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas dalam kemitraan dan pendanaan yang lebih menguntungkan perusahaan.  

Melalui struktur baru ini, diharapkan Pertamina dapat menjadi lebih agile (lincah), fokus dan cepat dalam pengembangan kapabilitas kelas dunia di bisnisnya masing masing.

Sehingga, Pertamina dapat mengakselerasi pertumbuhan skala bisnis untuk menjadi perusahan global energi terdepan dengan nilai pasar US$ 100 miliar serta menjadi penggerak pengembangan sosial di tahun 2024.  

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, Pertamina akan memanfaatkan momentum new normal yang menuntut Pertamina menjalankan bisnis dengan cara baru untuk mendapatkan hasil terbaik.

Dengan perubahan organisasi tersebut, portofolio bisnis Pertamina di masa depan akan lebih luas dan bergerak ke pengembangan usaha di luar rantai nilai energi konvensional, seperti energi baru terbarukan, bahan bakar nabati dan teknologi digital.

Baca Juga: Inilah jajaran direksi Pertamina yang baru, ada mantan Direksi Mandiri Sekuritas

“Ini merupakan bagian transformasi bisnis, sebagaimana beberapa perusahaan energi kelas dunia lainnya berhasil lakukan untuk meningkatkan nilai perusahaannya, seperti Total, ExxonMobil dan Petronas," ungkap Fajriyah, dalam siaran pers, Jumat (12/6).

Kata dia, seluruh proses perubahan ini akan dilakukan secara sistematis melalui roadmap yang telah disusun dengan best effort dan bersungguh-sungguh untuk menjaga kelangsungan hubungan kerja dengan seluruh pekerja Pertamina.

Fajriyah menegaskan, transformasi ini memerlukan pembaharuan organisasi, budaya kerja, mindset dan talenta, agar tujuan dan target dapat tercapai. Dengan dukungan semua pihak, Pertamina berharap aspirasi sebagai global energy champion akan segera terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×