Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Dupla Kartini
Petani di Jawa Tengah banyak yang mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Dengan adanya Kartu Tani ini, Ganjar berharap para petani bisa terus mendapatkan pendampingan dari tim penyuluh pertanian.
Saat ini, masih ada 14 Kota/ Kabupaten lain di Jawa Tengah yang belum mendapatkan Kartu Tani dan saat ini masih dilakukan pendataan kepada petani calon penerimanya.
Prayitno, petani padi di Sragen, Jawa Tengah menyambut baik upaya pemerintah merilis program Kartu Tani ini karena bisa mendekatkan petani dengan perbankan.
Ia menyatakan, selama ini, meskipun punya lahan garapan, tapi banyak petani yang tak bisa mengakses kredit di bank lantaran banyak faktor, terutama soal faktor psikologis petani bahwa berurusan dengan bank itu rumit. "Kartu tani bisa menjadi titik awal untuk membina hubungan baik antara petani dan perbankan," ujarnya.
Bagi Prayitno, sektor pertanian tak bisa lagi dipisahkan dari industri keuangan. Pasalnya, sebelum ada program Kartu Tani, petani di wilayahnya juga dikenalkan dengan program asuransi pertanian. Meskipun premi asuransi pertanian sebagian besar masih ditanggung pemerintah, tapi semangat melek keuangan sudah ditunjukkan para petani dengan memahami manfaat dari produk keuangan untuk petani.
Ia berharap, Kartu Tani ini bisa membuat keuntungan petani kembali meningkat serta yang paling penting adalah menghindari petani dari jerat tengkulak yang mencari untung besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News