Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Guna melipatgandakan omset penjualan, Unilever tahun ini menambah area kampanye kesehatan. Setelah tahun lalu kampanye air bersih di NTT dan edukasi tentang cuci tangan berhasil, tahun ini daerah kampanye diperluas hingga ke Sumatera Barat.
"Penjualan kami meningkat, sebagai perbandingan jika ada 10 rumah sudah 8 rumah yang pakai sabun Lifebuoy," kata Eka Sugiarto, Marketing Manajer Skin and Cleansing PT Unilever Indonesia, Selasa (22/2).
Tanpa menyebut angka pasti pertumbuhannya. Eka menyebut, penjualan terpengaruh berkat keberhasilan Lifebuoy membangun brand cuci tangan dan kampanye kesehatan.
Adapun, General Manager Strategic Services The Jakarta Consulting Group Lifeboy Himawan Wijanarko menyebut, saat ini, Lifebuoy menguasai pasar sabun hinga 23%.
Untuk program sebelumnya, Lifeboy mengeluarkan dana sebesar Rp 100 juta kepada warga Nusa Tenggara Timur (NTT). Uang itu untuk edukasi, pembelian alat, kesehatan dan buku-buku di 8304 unit posyandu. Eka bilang, biaya kampanye ini terintegrasi dengan biaya marketing lifebouy. "Sekalipun sifatnya sosial, pos dana diambil dari dana marketing, jadi ada pembangunan merek disini," katanya.
Menurutnya, saat ini Unilever memegang pangsa pasar tertinggi khusus untuk pasar sabun. Produk-produk yang beredar dipasar lebih dari 10 produk. Agar merek kian terbentuk, saat ini Unilever memperluas jangkauan ke daerah lain seperti Sumatra Barat dan Banten. "Daerah tersebut, kesadaran kesehatannya masih rendah, jadi kami incar setelah NTT," katanya.
Eka bilang, masyarakat yang berpartisipasi pada kampanye biasanya juga tertarik membeli sabun Lifebuoy. Selama ini sistem marketing menggunakan model yang saling terintegrasi. Jadi antara kampanye di lapangan dengan beriklan di media massa dijalankan secara bersama."Team promosi internal kerjasama dengan agency namun tetap terintegrasi,"katanya.
Dana yang dibutuhkan untuk berkampanye kali ini diperkirakan akan sama dengan di NTT. Minimum dana donasi bisa mencapai Rp 100 juta per satu daerah. Namun angka ini tergantung persoalan di masing-masing daerah. Promosi ini terbilang efektif karena kampanye otomatis melibatkan banyak mitra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News