kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berkontribusi Rp 2 triliun, Kominfo dukung bisnis content provider dan VAS


Rabu, 20 November 2019 / 12:37 WIB
Berkontribusi Rp 2 triliun, Kominfo dukung bisnis content provider dan VAS
ILUSTRASI. Berkontribusi Rp 2 triliun, Kominfo dukung bisnis content provider dan VA./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/11/2016.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Dia menambahkan, MCP ini juga bisa bertindak sebagai self regulatory terhadap pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator dan operator kepada CP. MCP juga bisa menjadi katalisator dalam memberikan posisi yang fair antara CP dan OTT.

CP dan operator harus tumbuh bersama dalam memonetize sumber daya industri dengan baik sebagai pemain nasional di industri.

Baca Juga: Menilik potensi optimalisasi penerimaan negara dari sektor frekuensi

Bahkan di Korea, MCP bertindak sebagai unit yang menjual konten nasional ke luar, konten-konten bagus dibawa bersama, sehingga biaya retensinya rendah dan membuat CP fokus pada kreativitas dan inovasi.

Menurut Gunawan, pemain lokal harus didukung dan berpotensi untuk berkembang dengan baik. Bahkan beberapa sudah ada yang go internasional. Ada satu platform CP Indonesia yang menang kontes di Asia bahkan sudah ikut pameran di silicon valey.

"Tapi banyak juga yang gagal bertransformasi, dan cenderung keluar dari pasar karena tidak bertransformasi dengan baik. Apalagi dengan jumlah pelanggan data sekarang yang cenderung meninggalkan SMS," tambah Gunawan.

Baca Juga: Lelang frekuensi 2300 Mhz, Menkominfo kurangi potensi kehilangan pendapatan negara

Saat ini total pengusaha di bidang content provider berjumlah lebih dari 150 unit dan kurang lebih telah menyerap 2000 pekerja dan dapat menghidupi 4500 orang. Untuk menjaga ekosistemnya, harus ada perlakuan yang adil dari operator terhadap  CP dan OTT.

"Yang pasti, Kominfo selalu mendukung kedua belah pihak mengembangkan industri konten sebagai VAS," tambahnya.

Baca Juga: Facebook dan Twitter bisa didenda hingga Rp 500 juta bila ada konten negatif ​

Kominfo akan terus memfasilitasi mulai dari kemudahan perizinan, bimbingan teknis, membawa mereka ke forum internasional seperti ITU Telecom world baru-baru ini, memediasi kedua belah pihak, membantu penyelesaian sengketa dan lain sebagainya.

Intinya, industri ini harus tetap bertumbuh agar bisa membiayai dirinya sendiri untuk implementasi teknologi-teknologi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×