kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berpeluang dapat insentif PPnBM, ini gambaran penjualan mobil kapasitas 2.500 cc


Rabu, 17 Maret 2021 / 13:01 WIB
Berpeluang dapat insentif PPnBM, ini gambaran penjualan mobil kapasitas 2.500 cc
ILUSTRASI. Pemerintah berencana memperluas pemberian insentif PPnBM sektor otomotif, tepatnya untuk mobil bermesin 2.500 cc.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana memperluas pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) di sektor otomotif, tepatnya untuk mobil berkapasitas mesin 2.500 cc. Jika ditelusuri, mobil berkapasitas 2.500 cc memiliki tren penjualan yang menurun pada tahun 2020 lalu, namun penjualannya mulai pulih memasuki tahun 2021.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tahun 2020 penjualan wholesale atau dari pabrik ke diler untuk mobil kategori 4x2 berkapasitas 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc tercatat sebanyak 61.250 unit, atau 11,5% dari total penjualan wholesale mobil di Indonesia di tahun lalu.

Angka tersebut sebenarnya lebih rendah 45,94% dibandingkan penjualan wholesale mobil 4x2 kapasitas 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc di tahun 2019 sebesar 113.320 unit, atau setara 11% dari total penjualan wholesale mobil nasional di tahun tersebut.

Sementara itu, penjualan retail atau dari diler ke konsumen mobil kategori 4x2 kapasitas 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc tercatat sebesar 65.077 unit pada tahun 2020. Angka ini setara 11,2% dibandingkan total penjualan retail mobil nasional sepanjang tahun lalu.

Baca Juga: Begini respons APM terkait mobil kapasitas 2.500 cc berpeluang dapat insentif PPnBM

Setali tiga uang, penjualan retail mobil kategori 4x2 kapasitas 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc di tahun lalu lebih rendah 45,84% dibandingkan penjualan mobil berkategori sama di tahun 2019 sebesar 120.159 unit, atau 11,5% dari total penjualan retail mobil nasional di tahun tersebut.

Memasuki awal tahun 2021, penjualan mobil dengan kapasitas 1.501 cc sampai 2.500 cc yang berpotensi mendapat insentif PPnBM sebenarnya menunjukkan tren perbaikan.

Masih merujuk data Gaikindo, penjualan wholesale mobil kategori 4x2 berkapasitas 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc berada di level 5.896 unit di bulan Januari 2021, kemudian meningkat menjadi 6.780 unit di bulan Februari 2021 sehingga total berjumlah 12.676 unit per dua bulan pertama 2021.

Sementara itu, penjualan retail mobil kategori 4x2 berkapasitas 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc berada di level 5.794 unit di bulan Januari 2021, lalu meningkat menjadi 6.237 unit di bulan Februari 2021, sehingga total penjualan mobil tersebut mencapai 12.031 unit per dua bulan pertama 2021.

Sebagai informasi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, pihaknya bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan akan membahas kemungkinan perluasan dan pendalaman program relaksasi PPnBM untuk sektor otomotif.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, time frame atau waktu pelaksanaan kebijakan ini akan dievaluasi. Kemudian, formula aturannya bisa berdasarkan besaran kapasitas isi silinder dikombinasikan dengan local purchase, atau hanya berdasarkan aturan local purchase saja,” ujar dia dalam siaran pers di situs Kemenperin, Selasa (16/3).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan keinginan agar kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas 2.500 cc juga bisa mendapat insentif pajak dalam masa pandemi Covid-19, asalkan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 70%.

Sejauh ini, pemerintah belum merilis secara resmi aturan main dan tipe mobil yang akan mendapat insentif tersebut. Adapun secara umum terdapat beberapa merek mobil dengan kapasitas 2.500 cc yang diproduksi di Indonesia, misalnya Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, dan Honda CR-V.

Selanjutnya: Terkait rencana pemberian insentif PPnBM mobil listrik, ini komentar Honda dan Toyota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×